CHAPTER 4

2.9K 120 0
                                    

Minta tolong sebesar-besarnya sama kalian🥺

Jangan lupa vote cerita aku😥 sedih loh dibaca gak di vote.







Sudah beberapa bulan Cassi dkk melewati materi demi materi yang diperoleh dari guru. Kini hari jum'at, tepatnya hari terakhir menjalani pembelajaran biasa karena Senin depan akan di laksanakanya ujian akhir semester.

Sebenarnya bukan tentang uas topik kali ini, melainkan topik yang sedang digemparkan setiap kelas, yaitu membicarakan guru guru yang wajib dihindari saat ujian.

Berdiskusi bagaimana caranya mencontek, mewanti wanti setiap orang ketika ujian agar tidak pura pura tuli ketika dipanggil itu wajib.

Terlebih lagi mewanti-wanti si paling pintar dikelas agar mau berbagi jawaban ketika sulit, biasanya si pintar itu akan pelit jawaban.

"Hana! jangan budek lo, ya kalau dipanggil pas uas!" Kecam Winda sekertaris kelas yang sedari tadi mengelilingi kelas sambil mewanti wanti tiap meja.

"Iya iya, lo udah ngomong tiga kali win." Jawab Hana memutar bola matanya malas.

Berbanding balik dengan Cassi yang membicarakan dan menulis nama tiap guru, sekaligus dengan sifatnya menurut informasi.

"Jangan pak Eko deh, kata kelas sebelah pas uts kemarin lembar jawabnya ada yang disobek gara gara nengok belakang." Terang Berta.

"Tapi kata kak Vina kakak kelas kita. Pak Eko orangnya enak kok," bela Cassi yang kekeh terhadap informasinya.

"Barangkali cuma sama kakak kelas doang," cibir Berta tak ingin kalah.

"Baik kok kan pak ek-"

"Udah sih! yang nentuin pengawas juga bukan kalian berdua ribut mulu." Sela Ara memotong pembicaraan keduanya.

"Lagian kita cuma nulisin beberapa guru yang kira kira wajib dihindari mencontek pas ukk senin besok. Bukan nentuin siapa yang harus jadi pengawas diruangan kita," lanjutnya sembari melingkari beberapa nama guru.

"Iya iyaa," jawab Cassi dengan lesunya.

"Eh tapi gue berharap banget sama pak Hendri yang jaga. Guru olahraga kita dulu, kan santuy banget tuh kalo nyontek asal gak berisik." Ucap Ara dengan mata yang berbinar-binar.


-oOo-

Kantin ramai seperti biasanya, tepat dimeja nomor 5 tengah tengah yang berisikan tiga gadis remaja sedang menyantap makanannya.

"Cass, kemarin anak kelas 10 anak IPS ada yang ngomongin lo." Beritahunya Berta kepada Cassie.

"Ngomongin apaan?" Tanyanya penasaran, lalu memasukan bakso kecil kedalam mulutnya.

"Katanya gini 'kak Cassie namanya susah. Kenapa gak ganti aja?' tapi bener juga sih tuh anak, nama Lo emang susah." Tuturnya jelas dibumbui sedikit pertanyaan.

"Iya, bener kata Berta. Nama lo kan Cass ya, kaya kata kata cassan (Charge) gitu." Timpal Ara diakhiri kekehan.

"salahin bokap gue aja sana, lagian yang ngasih nama bukan gue." Jawabnya dengan santai.

"Tapi, lo gak tau aja sih. Nama gue itu artinya bagus," lanjutnya sombong.

"Iya in Aja biar anteng." Ara menganggukkan kepalanya seakan percaya.

"Tapi emang bener kok, artinya bagus!" Ujarnya tak terima mendapatkan respon Ara yang setengah percaya setengah tidak.

"Iya Cassi, udah kita percaya lanjutin makanya." Pungkas Berta memberhentikan percakapan.

My Little Boyfriend [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang