‼️Atas pelanggaran hak cipta dalam Pasal 2 UUHC, pelakon plagiarisme bisa dijerat dengan ancaman pidana bagi Pasal 72 ayat UUHC dengan dipidana dengan pidana penjara tiap- tiap sangat pendek 1 bulan serta/ ataupun denda sangat sedikit Rp1. 000. 000...
HELLO...👋👋👋 I think writing stories is easy, and so do you guys, you must have thought that way too.🥺 But, now I know how difficult it is to write stories😸, and I also know how resentful writers are when their work is plagiarized or copied. I hereby declare that this work is self-produced without plagiarism from others. So, if there are any similarities it is completely accidental🙏🙏🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini, berbeda daripada biasanya. Cassi yang biasanya saat pagi merusuh dikelas, kini tiba tiba sibuk membaca buku yang ketebalanya melebihi buku sejarah disekolah membuat kedua temanya terheran heran.
Dipikiran mereka berdua, ada apa dengan Cassi? Udah tobat kah? Dan lain sebagainya pertanyaan menumpuk dipikiran keduanya.
"Kesambet apa Cass?" Tanya Ara yang sedari tadi memperhatikan Cassi.
"Iya. Tumben, Biasanya kan Lo pagi pagi udah sibuk rusuh." Sambung Berta yang sama seperti Ara dalam kebingungan.
"Baca buku," Jawabnya singkat, tanpa mengalihkan pandangannya ke lawan bicara.
"Iya, buku apa maksud kita." Berta memutar bola matanya malas.
Ara sendiri bingung, Cassi ini tipe anak yang malas baca buku. Kenapa tiba tiba ingin baca buku? Kayaknya nih anak beneran kesambet.pikirnya.
Merebut buku yang sedang serius dibaca oleh Cassi secara paksa, " hal hal tentang Bisnis." Ucap lirih Ara yang membaca judul disampul buku tersebut.
"BISNIS?!!" Kaget Berta dengan suara lantangnya membuat beberapa murid dikelasnya mengalihkan pandangan.
"Sorry, ganggu. Lanjut aja," ujar Ara yang menanggung malu ucapan Berta.
Tanpa menghiraukan teguran Cassie, Berta bertanya balik. "Lo ngapain belajar bisnis anjir?! Gue kira Lo sibuk belajar materi ternyata?!"
"Pengen aja." Jawabnya merebut kembali bukunya yang diambil paksa oleh Ara.
"Gila nih anak." Batin Ara.
"Gak mungkin tiba tiba Lo belajar bisnis, coba jujur. Ada apa?" Paksa Ara yang tidak puas dengan jawaban Cassi.
"Setuju gue kata Ara." Timpal Berta menganggukan kepalanya beberapa kali.
"Bokap gue." Lirihnya menundukkan kepalanya.
"Bokap Lo pulang?" Tanya mereka berdua kompak.
Cassi menganggukan kepalanya dua kali." Bokap sama nyokap pulang, tiba tiba bokap nyuruh gue belajar Bisnis buat jadi penerusnya. Gue tolak, tapi bokap maksa. Lo berdua tau kan? Gue anti sama bisnis, gue sukanya lebih ke Design. Umur gue juga baru 17 tahun," jelasnya panjang lebar.