CHAPTER 39

2K 59 0
                                    

Helloooooo-!!!!

Akhirnya, bisa update lagi🥳🥳🥳







9 bulan berlalu....

Kini Cassi tengah mengalami kehamilannya yang keempat bulan, namun anehnya Cassi tak merasakan apapun dari awal kehamilan.

Melainkan yang merasakan semuanya adalah Ragas, suaminya itu, dan membuat Cassi sedikit tak enak, apalagi Ragas tengah sibuk sibuknya masa kuliah.

Namun, kata Aurelia bundanya, tak apa selagi itu masih dalam tahap wajar. Dan ucapan ibunya tentu membuat Cassi tenang, namun berbalik yang dikatakan oleh Aurelia bundanya.

Kinan, mommy Ragas malah sangat kesenangan saat mengetahui hal tersebut. Katanya, 'gak papa, mommy seneng Ragas gitu biar gak cuma dapet eanknya aja. Masa susah susahnya dikasih ke kamu.' mengingat itu, membuat Cassi kembali tertawa.

Siang ini Cassi tengah berada di taman mansionnya, ia sudah memutuskan untuk bekerja dari rumah, mengingat pergerakan dan kesehatan harus selalu ia jaga.

Deringan ponsel mengalihkan perhatiannya, dengan segera Cassi mengangkat lalu terdengarlah suara sedikit tertekan dari sebrang.

'kak! Ini suami lo banyak tingkah banget!' tentu itu suara Hessa, Cassi menitipkan Ragas pada kedua temannya, dan yang selalu mengeluh pasti Hessa.

"Kenapa, sa?" Tanyanya penasaran.

'masa eskrim anak kecil mau diambil! Gue malu kak!' Cassi sudah menebak, pasti muka Ragas saat ini tengan cemberut.

Bukan sekali dua kali Ragas begini, dia selalu ingin merebut apapun yang ia mau, entah itu dari anak kecil, seumuran bahkan yang lebih tua. Mungkin keinginan baby-nya, begitulah pikirnya.

"Beliin aja sa," perintahnya.

'nah! Masalahnya itu, Ragas malah mau nangis.'

Memutar otaknya dengan cepat, lalu bersuara, "kasih telponnya ke dia."

'kakak,' rengekan yang dengan mudah Cassi ketahui, karena semenjak dirinya hsmi Ragas semakin manja bahkan sering menangis ataupun merengek.

"Agas mau apa?" Tanyanya dengan lembut.

'eskrim,' jawabnya.

"Beli sendiri oke? Atau mau kakak beliin?" Usulnya.

'tapi mau punya dia," cemberut Ragas dari sana.

"No! Agas gak boleh ngambil hak yang bukan punya agas, sekarang agas pulang nanti kakak beliin oke?" Tak mau mendengar balasan lagi, Cassi segera memutuskan telepon.

Bukannya tak kasihan atau apa, namun jika Ragas semakin diizinkan maka semakin kurang ajarlah sifat Ragas nantinya. Dan, Cassi tidak mau itu terjadi.

-oOo-

Ragas, Hessa beserta Razkal telah tiba dikediaman Ragas beserta istrinya. Menghela nafas lega, "akhirnya siksaan berhenti sejenak." Lega Hessa.

"Lo ngerasa tersiksa dititipin sama istri gue?" Sindir pedas Ragas.

"Siapa yang gak tersiksa? Udah maunya aneh-aneh, ngelunjak pula," sela Razkal.

My Little Boyfriend [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang