CHAPTER 33

1.8K 69 0
                                    

Hai🖐️

Jangan lupa bersyukur 🤩

Kalian sehat kannn?

Mohon maaf bila ada kesalahan kata🙏

Langsung aja🐩💨













Malam telah tiba, kini jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Ragas kini tengah mempersiapkan diri untuk bertanya beberapa hal kepada istrinya, seraya merenungkan kata kata Razkal tadi siang.

Mendengar suara pintu terbuka, segera Ragas merebahkan diri dan memeluk guling erat erat. Tak lupa, menutup kedua matanya dan bersikap normal, seakan dirinya benar benar tidur.

"Tidur?" Gumam Cassi yang melihat Ragas lalu berjalan memasuki kamar, dan melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.

"Kayang," gumam Ragas pelan dengan sinis.

Setelah beberapa menit, Cassi keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh.

Kemudian berjalan menuju kasurnya, dan segera merebahkan dirinya. Tak lupa mematikan lampu kamar utama, hingga menyisakan lampu tidurnya.

"Saya tau, kamu pura pura tidur. Bangun aja, ada yang mau kamu tanyain kan?" Ucap Cassi tiba tiba, setelah beberapa menit senyap.

Ragas pun membuka matanya, lalu memposisikan dirinya menyamping menghadap istrinya.

"Yang tadi siang siapa?" Tanya Ragas dengan sinis, tak lupa tatapannya yang benar benar seakan tak suka.

"Manajer salah satu cabang perusahaan," jawab Cassi dengan santai.

"Bohong, pacarnya kan!" Seakan tak percaya, Ragas mengeluarkan tuduhanya.

"Bukan, kenapa sih? Tanya tanya gitu?" Cassi segera membenarkan posisinya hingga mengahadap suami mudanya itu.

"Cemburu? Atau kenapa hmm?" Dengan salah satu tangan Cassi mengusap lembut pipi Ragas tak lupa senyuman mematikan yang terpatri diwajahnya.

"Enggak tuh! Ngapain cemburu," elaknya. Namun ia tak menolak, ketika tangan Cassi membelai lembut salah satu pipinya.

Ngomong ngomong, Ragas paling suka ketika dimanja, apalagi malam malam. Kalau tak gengsi, Ragas pasti mau seperti ini setiap hari bahkan menit.

"Ya udah, biasa aja dong jawabnya." Cassi terkekeh kecil.

"Mau tanya apa lagi?" Lanjut Cassi.

"Kakak, udah tau tentang gue yang hamilin cewe lain?" Tanya Ragas, dengan pelan.

Cassi sempat terdiam, bahkan menghentikan usapanya sejenak. Lalu kembali melanjutkan usapanya,
dan berujar. "Tau, apa yang saya gak tau dari kamu? Bahkan kamu yang nangis tadi siang aja saya tau."

Wajah Ragas bersemu memerah malu, dan semakin memerah ketika melihat senyuman kecil yang tampil diwajah istrinya.

"Terus, tanggapan kakak?" Ragas kini berlaih menatap tepat mata Cassi.

"Mau jawaban jujur atau gak?" Kini Cassi bertanya balik.

"Jujur lah," kedua alisnya mengerut kebawah, Ragas menjawab dengan sedikit keras.

"Kesel. Saya ada, kenapa kamu harus hamilin orang lain?" Jawab Cassi dengan enteng.

"Owh," Ragas kembali menundukan kepalanya, ia kini mulai takut.

My Little Boyfriend [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang