Chapter 29

641 59 9
                                    

Untuk Sehuni, sahabatku.

Hun-ah, kau tidak menangis saat membuka surat ini bukan?

Oh, Jangan menangis! Itu akan membuatku merasa bersalah, kau tau? Dewa akan mengutukku karena aku membuat manusia berhati malaikat sepertimu menangisiku.

Dan ya, ragaku pasti sudah terkubur di dalam tanah pemakaman saat kau membuka surat ini. Tapi ingatan tentangku dan kenangan mengenai kebersamaan kita masih ada di hatimu bukan? Aku tidak sepenuhnya pergi. Kau hanya tak bisa melihat ragaku secara nyata, tapi kau bisa melihatku dalam ingatanmu.

Aku tau kebersamaan kita sangat singkat. Tapi itu adalah salah satu moment paling membahagiakan untukku. Bisa mengenalmu adalah keberuntungan bagiku, Sehun.

Kau pria yang baik. Kau bisa menjadi teman, menjadi saudara bahkan menjadi adikku juga. Ssst.. jangan katakan hal ini pada Kyungsoo atau dia akan cemburu. Dia adalah adik yang cukup posessive! Hihi..

Hun-ah, terima kasih telah menemaniku di hari-hari terakhirku. Meski sebenarnya hidupku sudah cukup berwarna sebelum bertemu denganmu, tapi kau memberikan warna baru yang sangat berarti di dalamnya.

Hun-ah, kau tau aku masih mencintai Chanyeol kan? Untuk itu, jangan pernah meninggalkannya atau aku akan menjadi hantu gentayangan untuk menerormu. Hahaha.. bercanda~

Hun-ah, meski aku sudah tidak berada di dunia yang sama denganmu, tapi kau harus tau bahwa do'aku selalu menyertai setiap langkahmu. Do'a agar kau selalu sehat dan hidup bahagia bersama Chanyeol. Kau tau sekarang aku berada lebih dekat dengan Tuhan bukan? Tuhan akan langsung mendengar do'aku dan mengabulkannya. Hehe.

Karena itu, jangan bersedih atas kematianku, Sehun. Aku sudah tidak akan merasakan sakit lagi. Aku bebas melakukan apapun yang sebelumnya tak bisa ku lakukan ketika aku mendekam di kamar rumah sakit. Aku juga bisa berkumpul kembali dengan orang tuaku. Aku akan bahagia di surga bersama mereka.

Oh, Kyungsoo pasti iri padaku! Hihi..

Ngomong-ngomong soal adikku itu, kuharap kau juga bisa berteman baik dengannya. Dia adalah orang yang baik dan sangat perhatian kepada orang-orang terdekatnya. Hanya saja, dia tidak bisa mengekspresikan perasaannya dengan gamblang. Kau tau? Kyungsoo memiliki gengsi setinggi namsan tower!

Dia selalu berusaha untuk terlihat kuat di depan orang lain. Tapi aku tau hatinya begitu rapuh. Dia akan menangis diam-diam tanpa mau orang lain melihatnya ketika hatinya terluka. Dan dia juga kesepian. Kumohon gantikan aku untuk menjadi keluarganya. Dia sudah tak punya siapapun sekarang. Aku tau kau akan memenuhi permintaanku ini kan Sehun? Kau kan baik hati!

Ugh.. kurasa sudah cukup. Tanganku sudah pegal menggerakkan pena.

Ngomong-ngomong, maaf karena aku tidak memiliki kesempatan untuk berpamitan langsung padamu. Dan sampaikan salamku pada Chanyeol ya?

Semoga kita bisa bertemu lagi di kehidupan yang akan datang, Sehun. Dan di sana, aku akan menjadikanmu sahabatku lagi seperti beberapa waktu terakhir.

Atau lebih baik jadi kekasihmu saja? Hehe..

















Yang terakhir itu aku serius, Sehun!



Tertanda,
Sahabatmu, Moon Gayoung.

Sehun melipat selembar kertas yang merupakan surat dari Gayoung dengan air mata yang tak mau berhenti mengalir. Ia tengah berada di kamarnya, baru saja sampai rumah setelah menghadiri pemakaman Gayoung yang di kuburkan di sebuah kompleks pemakaman umum yang ada si kota Seoul.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang