Chapter 19

705 66 13
                                    

Duduk berhadapan dengan gadis yang pernah menjadi cinta pertamanya adalah sesuatu yang membuat Sehun merasa canggung.

Iya. Ketika masih duduk di bangku Senior High School dulu, Sehun pernah jatuh cinta pada seniornya di sekolah. Itu adalah pertama kalinya Sehun mengenal cinta.

Seniornya itu adalah salah satu gadis paling cantik di sekolah mereka. Sehun berteman dekat dengan gadis itu sejak keduanya di beri kepercayaan untuk mengikuti kompetisi Sains bersama mewakili sekolah mereka.

Kepribadian yang tenang, sikap anggun, dan kepintaran gadis itulah yang membuat Sehun mengaguminya. Rasa kagum yang perlahan berubah menjadi rasa suka.

Sayangnya Sehun tak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Terlebih lagi ketika sang gadis mengaku telah memiliki seseorang yang menawan hatinya. Sialnya, pria yang gadis itu sukai adalah kakak Sehun sendiri.

Sehun pernah sangat mengutuk kakaknya sendiri ketika dengan bodohnya sang kakak menolak pernyataan cinta si gadis. Hingga suatu hari ia mengetahui fakta bahwa Junmyeon menolak pernyataan cinta gadis itu karena sang kakak memikirkan perasaan Sehun.

Saat itu keduanya tengah merayakan hari ulang tahun Sehun yang ke dua puluh. Dimana pada usia itu akhirnya Sehun di perbolehkan untuk mencoba minuman beralkohol karena di anggap telah memasuki usia dewasa.

Keduanya sudah cukup mabuk ketika sang kakak mengakui kebenaran tersebut, termasuk pada fakta bahwa Junmyeon mengetahui perasaan adiknya pada gadis itu.

Sehun yang sempat sangat membenci kakaknya karena menganggap Junmyeon adalah penghalang dari kisah cintanya lantas merasa bersalah. Terlebih ketika Junmyeon mengaku bahwa sebenarnya pria itu juga memiliki perasaan yang sama pada si gadis.

Keduanya berakhir sepakat untuk tidak mempermasalahkan hal itu lagi sebab gadis yang di maksud sudah pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Lalu siang ini, secara tidak sengaja Sehun di pertemukan kembali dengan gadis cinta pertamanya itu.

Orang yang Sehun tabrak di koridor universitas adalah Bae Joohyun. Gadis cantik yang pernah menjadi penyebab dirinya mendiamkan sang kakak dalam waktu yang tidak sebentar.

Beberapa tahun tak bertemu, keduanya sepakat untuk mengobrol sebentar di Coffee Shop terdekat.

Jantung Sehun berdebar kencang saat ini.

Bukan karena ia masih menyimpan rasa pada gadis itu. Melainkan karena ia takut jika si gadis mengetahui fakta mengenai dirinya yang berakhir di nikahi oleh seorang pria.

Sehun memang sudah mencintai suaminya. Tapi harga dirinya sebagai laki-laki tetap merasa berat untuk mengakui bahwa sekarang ia adalah seorang gay di hadapan gadis yang pernah menawan hatinya.

"Sehun-ah, bagaimana kabarmu?"

Tanya gadis itu mengawali pembicaraan. Dua gelas kopi telah tersedia di hadapan masing-masing.

"Baik. Bagaimana denganmu Noona? Kapan kau kembali dari Paris?"

Tanya balik Sehun. Dalam hati merapal do'a, berharap berita mengenai pernikahannya tidak sampai ke telinga si gadis. Mengingat Chanyeol dan keluarganya sangat terkenal bahkan di luar negeri.

"Aku baik dan aku baru kembali ke sini satu minggu yang lalu."

Jawab gadis itu sebelum menyeruput kopi hangatnya.

"Ah.. lalu apa yang kau lakukan di universitasku?"

Tanya Sehun lagi.

"Oh, sepupuku juga ada di universitas itu. Dia berada di fakultas Seni. Aku kesana untuk mengantarkan sesuatu miliknya yang tertinggal di rumahku karena semalam ia menginap di rumahku. Dan aku bertemu denganmu, sepertinya ini adalah sebuah takdir. Aku memang berniat untuk menemuimu."

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang