Chapter 25

609 67 23
                                    

Semua lampu di rumah pasangan ChanHun masih menyala terang meski waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dimana mentari pagi sudah bersninar dengan semangat di luar sana. Namun Sehun yang baru memasuki rumah itu sama sekali tidak perduli.

Kondisinya terlihat tidak baik-baik saja. Cukup menyedihkan. Wajahnya tampak kuyu dengan mata bengkak serta lingkaran hitam di sekitar kelopak mata. Wajar saja, dia terlalu banyak menangis dan tidak tidur semalaman.

Dalam keadaan terjaga ia terus berpikir. Mempertimbangkan sebuah keputusan yang cukup berat baginya. Dan akhirnya memilih untuk berpasrah diri pada takdir Tuhan.

Baekhyun menganjurkannya untuk mempertemukan Chanyeol dengan sang mantan kekasih yang kini tengah mejalani perawatan di sebuah rumah sakit yang terletak di luar kota. Katanya, tak ada jalan terbaik selain memberitahukan pada Chanyeol mengenai semua kebenaran yang di sembunyikan darinya.

Hasilnya 50:50 dengan resiko yang besar.

Jika Chanyeol benar-benar telah membuang cintanya untuk sang mantan dan sudah mencintai Sehun dengan sepenuh hati, maka Chanyeol akan mempertahankan istrinya. Kemungkinan Chanyeol akan merasa bersalah dan menyesal karena telah membenci seseorang yang seharusnya tidak ia benci. Tapi di sana akan ada Sehun yang akan mendukungnya dan mengobati lara di hatinya.

Namun jika ternyata Chanyeol masih menyimpan rasa pada mantan kekasihnya tersebut, Chanyeol akan menyesali ketidaktahuannya dan memilih untuk kembali pada wanita itu dengan meninggalkan Sehun. Berada di sisinya hingga saat terakhir. Yang berarti Chanyeol tidak memberikan seluruh hatinya untuk Sehun. Selanjutnya Chanyeol akan hancur ketika wanita yang di cintainya itu pergi untuk selamanya, terpuruk dalam kubangan rasa sesal dan entah bisa bangkit lagi atau tidak. Dan Sehun yang sudah tersingkirkan tak akan bisa melakukan apapun untuk menyelamatkannya.

Sehun harus mengambil keputusan ini. Cepat atau lambat, Chanyeol akan mengetahui kebenarannya entah dengan cara apa. Tapi jika Chanyeol terlambat tau lebih dari sekarang, Sehun tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Chanyeol mungkin akan berakhir membencinya karena telah bungkam meski Sehun mengetahui fakta sebenarnya.

Maka sebesar apapun resikonya, meski harus kehilangan suaminya, Sehun harus merelakannya. Setidaknya ia tidak di benci oleh pria yang ia cinta.

Dengan tekad itu Sehun kembali ke rumahnya bersama Chanyeol pagi ini. Sehun yang mengira bahwa suaminya pergi bekerja berniat untuk membicarakan keputusannya itu setelah sang suami pulang nanti. Untuk saat ini ia akan beristirahat di kamarnya sambil menata hati dan memantapkan keyakinan. Ia juga perlu mempersiapkan hatinya untuk ikhlas pada keputusan apapun yang akan Chanyeol pilih nantinya.

Namun ia terkejut ketika membuka pintu kamar dan mendapati sang suami tengah terduduk di tepi ranjang dengan posisi menghadap ke arah pintu. Chanyeol yang semula menatap kosong lantai di bawahnya langsung mendongak begitu pintu di hadapannya terbuka dan menampilkan sosok Sehun di sana. Pandangan mereka bersiborok. Sama-sama terkejut.

Namun Sehun lebih terkejut ketika Chanyeol bangkit dan langsung menghampirinya untuk membawanya masuk ke dalam pelukan erat.

"Maafkan aku. Maafkan aku Sehun-ah."

Hanya kata maaf yang terucap berulang kali dari bibir Chanyeol. Pria itu menyesali ucapannya pada Sehun semalam.

Flasback~




















"Tatap mataku dan jawab dengan jujur. Apa kau masih meragukanku?"

Chanyeol terdiam lama. Terus menatap Sehun tepat di mata. Mencoba mencari jawaban pada bola mata jernih beriris coklat milik istrinya.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang