Chapter 37

438 44 6
                                    

Park Sehun tidak sepenuhnya berbohong pada Beomgyu kok. Dia benar-benar datang ke perusahaan suaminya. Tapi bukan untuk mengantarkan makan siang. Sudah terlambat untuk itu.

Tapi untuk ini-

"Eunghh.. Chanhh.. k.. kau.. ugh.. tidak lupa ahh.. menutup pintu kanhh?"

Kenapa Sehun bertanya di iringi desahan?

Karena Chanyeol tengah memanjakan liang kenikmatannya.

Posisinya sekarang Sehun tengah terbaring di atas meja dalam keadaan telanjang bulat, pahanya terbuka lebar, ia tahan dengan kedua tangannya agar sang suami mendapatkan akses yang mudah. Karena Chanyeol tengah bercumbu dengan rumah bagi juniornya di sana.

Pemanasan yang menakjubkan!

Chanyeol berhenti sejenak dalam kegiatannya memakan lubang Sehun dan menjawab-

"Sudah."

tanpa menjauhkan wajahnya. Membuat Sehun kegelian pada permukaan lubangnya karena hangat nafas dari mulut Chanyeol yang menerpa bagian itu.

Chanyeol sendiri masih berpakaian lengkap.

Puas menikmati lubang surga dunianya itu, wajah Chanyeol berpindah sedikit ke atas. Kali ini belalai sang istrilah yang menjadi sasaran mulut nakalnya.

"Ahh.."

Sehun mendesah lebih keras ketika batang miliknya terlingkupi oleh mulut panas Chanyeol. Di pompa naik dan turun dengan tempo terratur, Sehun merasa cairannya akan segera menyembur.

"Chanhh.. menyingkirhh.. aku ahh.. akan keluarhh.."

Pintanya dengan susah payah. Namun Chanyeol tak menurut, hingga cairan cinta itu benar-benar keluar dan sang suami menelan semuanya tanpa sisa.

Sehun sudah lemas. Ini adalah pelepasan keduanya. Yang pertama adalah ketika Chanyeol memainkan nipple dan belalainya sesaat setelah menelanjanginya dalam posisi dirinya yang duduk dipangkuan sang suami di kursi kerja, sebelum suaminya itu mengangkat tubuhnya untuk di baringkan di atas meja.

Meski begitu, Sehun sadar betul bahwa ia masih harus melakukan tugasnya untuk memuaskan Chanyeol karena suaminya itu memang belum mendapatkan pelepasan. Oleh sebab itu, Sehun pasrah saja ketika Chanyeol kembali mengangkat tubuh telanjangnya. Kali ini sang dominant membawanya menuju sofa yang tersedia dan merebahkan tubuhnya disana.

Chanyeol mulai membebaskan belalainya dari celana bahan, boxer dan celana dalamnya yang sudah terasa sesak. Tanpa benar-benar melepas semua fabrik kain yang melekat di tubuhnya, Chanyeol kembali mendekati Sehun dan mengungkung tubuh istrinya yang telah di penuhi keringat setelah sebelumnya menyempatkan diri untuk membuka lebar kaki jenjang sang submissive.

Bukannya segera memasukkan juniornya ke lubang berkedut sang istri, Chanyeol justru memasukkan satu jarinya sambil menyusu di puncak dada Sehun yang sudah membengkak. Yang mana hal itu membuat Sehun kesal.

Bagaimana tidak kesal? Dia sudah di rangsang sedemikian rupa hingga mencapai pelepasan dua kali, tapi Chanyeol justru masih betah bermain-main.

"Berhenti memainkan tubuhku! Cepat masukan!"

Pinta Sehun serupa perintah.

"Ini kan sudah di masukan, sayang."

Balas Chanyeol sambil menambahkan satu jari lain.

"Ugh.. bukan jarimu, Chanyeooool.. ahh.."

Protes Sehun di akhiri desahan karena jemari sang suami berhasil menumbuk titik nikmatnya di dalam sana.

"Lalu apa? Kau ingin aku memasukan apa, hem? Katakan dengan jelas."

Lagi-lagi Chanyeol menggodanya. Sehun yang sudah tidak tahan tersiksa oleh hasratnya lantas mendorong tubuh Chanyeol kuat-kuat hingga pria Park itu terduduk dengan jemari yang keluar paksa dari lubang istrinya.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang