Chapter 1

1.3K 108 3
                                    

Chanyeol tengah berada di ruangan kerjanya di perusahaan ketika Jongin menerobos masuk tanpa etika. Pemuda yang terpaut usia dua tahun di bawah Chanyeol itu langsung merebahkan diri pada sofa panjang yang ada di dalam ruangan tersebut setelah menutup pintu dengan bantingan keras.

Tindakannya yang mengganggu membuat si pemuda Park menghentikan kegiatannya yang tengah membaca sebuah berkas penting. Lalu menatap kesal pada Jongin yang tampak seperti tak memiliki dosa.

"Apa masalahmu kali ini?"

Tanya Chanyeol yang sudah sangat hafal dengan kebiasaan si adik sepupu. Pemuda kurang ajar itu memang selalu seperti ini jika sedang mendapat masalah. Chanyeol tak mau membuang tenaga hanya untuk marah-marah karena pasti akan sia-sia.

"Rencanaku gagal total! My Baby Honey bukannya jadi milikku dan sekarang dia justru marah padaku!"

Chanyeol mengerutkan dahinya merasa heran.

"Kenapa bisa gagal? Aku sudah membawa temannya itu pergi semalam."

Membicarakan hal itu, Chanyeol jadi mengingat bagaimana semalam ia cukup kesulitan membawa teman dari pemuda yang Jongin taksir itu untuk keluar dari club malam.

Saat itu, si pria berkemeja hitam memang menurut saja ketika Chanyeol mengajaknya pergi. Tapi ketika tiba di tempat parkir, Chanyeol kebingungan. Harus di kemanakan makhluk mempesona yang sedang teler itu? Karena pria itu sama sekali tak memberikan jawaban ketika Chanyeol menanyai dimana alamat rumahnya.

Tak ada pilihan lain, Chanyeol berakhir membawa pria tersebut ke hotel terdekat.

Niatnya, Chanyeol akan langsung pulang setelah memastikan pria itu sampai di kamar hotel dengan selamat. Sebab Chanyeol dapat merasakan hawa berbahaya dari beberapa pria lain yang menatap sosoknya.

Chanyeol cukup peka bahwa para pria itu menatap sosok yang sedang ia tuntun berjalan dengan pandangan buas. Seolah ingin segera menerkam untuk di jadikan pelampiasan hasrat bagi belalai mereka yang pasti sudah menegang sempurna.

Perjalanan menuju hotel terdekat ternyata cukup membuat Chanyeol kerepotan. Sebab pria yang tengah duduk di kursi penumpang bagian depan itu terus saja meracau dan tampak blingsatan seperti cacing kepanasan.

Flasback

"Ugh.. panasshh"

Chanyeol yang tengah mengemudi harus membagi fokusnya pada setir kemudi, jalanan malam kota Seoul yang masih ramai, dan pria di sampingnya.

"Pusingh.."

Rengek pria itu lagi. Semakin lama suaranya semakin rendah seperti mendesah.

Chanyeol melirik sekilas padanya dan mendapati pria tersebut tengah melepaskan kancing kemeja bagian atasnya dengan cara sembarangan.

Akibatnya, Chanyeol jadi bisa melihat dada mulus si pria yang tampak begitu putih tanpa cela. Melirik ke bawah kakinya sendiri, kali ini Chanyeol mendapati belalainya telah menegang sempurna. Terasa sesak sebab terkurung di dalam celana.

"Sial!"

Umpatnya, lalu melajukan mobilnya lebih cepat.

Perjuangan Chanyeol dalam menahan hasrat sexualnya tak berhenti sampai di sana. Ia mengalami kendala yang lebih sulit ketika pria yang belum ia ketahui namanya itu langsung melucuti semua pakaiannya begitu mereka sampai di kamar yang Chanyeol sewa.

Jangan tanyakan mengapa Chanyeol hanya diam saja dan bukannya mencegah!

Pemandangan ini begitu sayang untuk di lewatkan.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang