Chapter 17

734 76 18
                                    

Langit musim panas tampak cerah dengan awan putih yang menghiasi warna birunya. Terik matahari yang bersinar terang menyalurkan rasa panas yang cukup untuk menyengat kulit.

Namun Sehun tidak hanya merasakan panas pada kulitnya. Hatinya seolah terbakar sekarang. Melihat seorang gadis tak di kenal menghampiri suaminya dengan riang dan langsung memeluk ayah dari anak yang di kandungnya.

Chanyeol yang tak menolak pelukan tersebut membuat Sehun naik pitam. Inginnya ia memisahkan keduanya, mengenyahkan gadis menyebalkan yang menempeli prianya itu dengan kasar. Tapi Sehun tak ingin merendahkan martabatnya hanya karena memancing keributan di tempat umum. Yang paling penting, ia tak mau gadis itu merasa di atas awan jika tau bahwa Sehun tengah di bakar api cemburu karenanya.

Sehun menatap tajam pada keduanya, hingga Chanyeol sadar dan segera menjauhkan gadis itu dari tubuhnya. Pria Park itu tau badai akan segera datang hanya dengan melihat tanduk tak kasat mata di kepala istrinya. Maka ia segera membuka mulut untuk meluruskan kesalah pahaman.

"Sehun-"

"Nona cantik, lain kali jangan asal memeluk setiap pria yang kau temui di jalan ya. Apa kau tau perbuatanmu itu bisa saja membuat rumah tangga sepasang pengantin yang baru menikah kemarin pagi menjadi hancur?"

Sehun mengucapkannya dengan nada dan sikap tenang. Berbanding terbalik dengan efek yang ia timbulkan pada Chanyeol. Sikap tenang Sehun ini adalah signal bahaya baginya.

"Maaf? Apa yang anda bicarakan?"

Tanya gadis itu tak mengerti. Sehun yang kesal segera menarik Chanyeol ke sisinya, menggandeng lengan suaminya itu dengan erat.

"Pria yang kau peluk barusan sudah menikah."

Ucapnya sambil menunjukkan jari manis miliknya dan milik Chanyeol yang di hiasi sepasang cincin pernikahan. Gadis itu melotot pada mereka.

"Tidak mungkin! Oppa, kau menikah dengan pria?"

Tanyanya dengan nada terkejut dan seolah menolak untuk percaya.

Chanyeol sudah ingin menjawab, tapi Sehun mendahuluinya. Istrinya itu bahkan bergerak mendekati gadis tersebut selangkah demi selangkah sambil melontarkan pertanyaan dengan kalimat pedas. Tatapannya juga begitu tajam, sengaja untuk memberikan intimidasi.

"Kalau iya memang kenapa? Kau keberatan? Tidak suka? Memangnya siapa kau, hah?"

Gadis itu mundur dengan langkah panik karena terdesak. Hingga selangkah lagi mundur, ia akan terjerembab ke dalam kolam ikan yang memang ada di belakang tubuhnya.

Sebelum itu terjadi, Chanyeol segera menarik Sehun untuk mundur. Ia hanya tak ingin terjadi masalah yang lebih rumit.

Namun Sehun tampaknya tak terima pada tindakan suaminya. Ia menoleh pada Chanyeol dan menatapnya dengan raut marah.

"Apa? Kenapa kau menghentikanku? Kau tidak suka dengan apa yang ku lakukan padanya? Memangnya siapa dia? Mantan kekasihmu? Atau salah satu gadis yang kau jadikan One Night Stand, iya?"

"Sehun, dengarkan aku du-"

"Aku tak mau dengar apapun! Urusi saja gadismu!"

Sehun pergi setelah berseru kesal. Chanyeol segera menyusul, tapi-

"Jangan mengikutiku!"

Sehun berseru tanpa menoleh. Ia melangkah dengan amarah yang memenuhi kepalanya. Sehun terus mengomel di dalam hati. Berjalan tanpa tujuan mengikuti kemanapun kakinya melangkah. Ia berhenti di pinggiran pantai lalu duduk disana.

"Menyebalkan! Chanyeol menyebalkan! Kenapa juga dia tak menyusulku?"

Oh, ternyata sebenarnya ia tidak sungguh-sungguh saat melarang Chanyeol mengikutinya.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang