Chapter 6

867 92 21
                                    

Sehun tengah mematut dirinya di depan cermin. Mulut kecilnya terus menggumamkan pujian-pujian pada Tuxedo putih yang melekat di tubuhnya.

Fabrik kain yang digunakan untuk membuat baju tersebut terasa begitu lembut di kulitnya. Ukurannya yang pas membuat Sehun merasa nyaman saat mengenakannya. Terlihat mewah dan elegan sehingga Sehun tak berani menebak harganya.

Ketukan di pintu menginterupsi kegiatan Sehun mengagumi baju yang tengah ia kenakan. Ia sedang berada di bilik ruang ganti.

"Sehun-ssi, Apakah anda sudah selesai? Tuan Chanyeol sudah menunggu anda."

Suara lembut wanita si pemilik butik terdengar dari balik pintu yang tertutup. Sehun mematut dirinya sekali lagi sebelum keluar dari sana.

"Anda terlihat sangat menawan Sehun-ssi. Tuan Chanyeol pasti akan terpesona."

Puji wanita yang mengaku bernama Jessica Jung itu.

Pujian yang ia dapatkan dari seorang wanita cantik membuat perasaan Sehun mengawang di atas awan. Sehun tak meragukan penilaian wanita itu terhadapnya.

"Mari."

Ucap Nyonya Jessica seraya menuntun Sehun menuju ruangan yang tadi ia datangi bersama Chanyeol. Calon suaminya itu tampak berdiri membelakanginya. Dengan Tuxedo hitam yang kontras dengan milik Sehun yang berwarna putih.

"Chanyeol-ssi, Calon istri anda sudah datang."

Seru Nyonya Jesssica. Sehun mengernyit tak suka dengan gelar 'calon istri' yang wanita itu sematkan padanya.

Chanyeol berbalik akhirnya. Ia terpaku menatap Sehun. Bola matanya bergulir memindai sosok Sehun dari atas ke bawah, lalu naik lagi dan berhenti di wajah calon pengantinnya. Chanyeol menggeleng pelan sekali dengan mata terpejam sesaat, lalu kembali menatap Sehun.

Sehun itu tampan. Sudah terlihat tampan tanpa balutan pakaian mewah. Seharusnya ia akan terlihat lebih tampan dengan Tuxedo putih itu. Tapi kenapa Chanyeol merasa bahwa kata 'cantik' lebih cocok untuk Sehun saat ini?

Sehun sendiri hanya menatap Chanyeol dengan raut datar. Tak ada yang perlu di puji dari tampilan Chanyeol saat ini karena pemuda Park itu memang selalu tampil dengan menawan. Sehun akan lebih senang jika sosok yang berdiri di depannya kini adalah wanita cantik bergaun pengantin, bukannya pria kekar berbalut Tuxedo hitam yang bahkan lebih tampan darinya.

Sehun mendesah kecewa dengan apa yang terjadi padanya saat ini.

"Chanyeol-ssi?"

Seolah jiwanya baru kembali setelah berkalana entah kemana, Chanyeol tersentak mendengar panggilan Nonya Jessica. Ternyata Jessica sudah berkali-kali memanggilnya.

"Ye?"

Tanya Chanyeol seperti orang linglung. Si pemilik butik tampak tersenyum maklum.

"Aigoo~ apakah anda begitu terpesonanya pada tuan Sehun hingga tak mendengar pertanyaan saya tadi?"

Goda wanita itu. Sehun menaikkan sebelah alisnya.

Yang benar saja? Kenapa Chanyeol bisa terpesona pada sesama pria? Pikirnya.

"Uh.. maaf.. apa yang anda tanyakan tadi?"

Chanyeol mengalihkan rasa malunya dengan bertanya.

"Bagaimana dengan pakaiannya, apakah anda menyukai mereka?"

"Ya. Saya menyukainya. Bagaimana denganmu Sehun?"

Apakah Chanyeol perlu bertanya? Tentu saja Sehun suka! Tapi akan lebih suka jika Tuxedo putih miliknya di pasangkan dengan gaun pengantin yang sewarna dengan miliknya ini.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang