Chapter 4

931 93 18
                                    

"Aku tidak mau menikah denganmu!"

Sehun berseru pada Chanyeol sambil bersidekap dada. Keduanya tengah duduk di mobil Chanyeol yang belum dinyalakan mesinnya.

Tadi Nyonya Park memerintahkan putranya itu untuk mengantarkan sang calon menantu pulang kerumah sementara beliau menghubungi suaminya untuk mendiskusikan rencana lamaran besok. Sehun sendiri di minta untuk menginformasikan rencana kedatangan mereka pada keluarganya.

"Kau pikir aku mau?"

Chanyeol membalas dengan nada dan wajah datar.

"Lalu kenapa kau menyetujui perintah ibumu tadi? Kenapa pula kau mengaku bahwa kita memiliki hubungan? Kita bahkan tak saling kenal, demi Tuhan!"

Protes Sehun dengan urat menyembul di lehernya.

"Aku terpaksa. Jika ibuku tau bahwa aku suka melakukan sex bebas tanpa ikatan, maka ia akan memarahiku habis-habisan dan memaksaku untuk menikahi anak temannya."

Jelas Chanyeol.

"Itu urusanmu! Aku tak perduli!"

Balas Sehun, ketus.

"Itu menjadi urusanmu juga sekarang. Salahmu sendiri kenapa kau datang kerumahku untuk meminta pertanggung jawaban? Kalau saja kau menemuiku langsung secara pribadi dan berbicara empat mata, aku akan bertanggung jawab tanpa harus melibatkan keluargaku."

Sehun melirik sinis pada Chanyeol sebelum berucap-

"Memangnya bagaimana kau akan bertanggung jawab, huh?"

Chanyeol menjawabnya dengan enteng.

"Aku akan memberimu uang, berapapun yang kau minta."

Hidung Sehun kembang kempis mendengar ucapan Chanyeol yang seolah merendahkannya. Sehun memang menyukai uang, tapi bukan berarti ia mata duitan hingga sudi di perlakukan seperti jalang yang menjajakan tubuhnya di luaran sana.

"Kau pikir aku pelacur yang bisa kau beli dengan uang, hah?"

Chanyeol menghela nafas lelah.

"Memangnya kau ingin aku bagaimana? Kau bukannya wanita yang bisa hamil hingga aku harus menikahimu demi bertanggung jawab atas kelahiran anakmu nanti."

Sehun berjengit mendengarnya. Lalu bertanya ragu.

"Hei, katakan padaku, apa kau menggunakan pengaman saat melakukannya denganku malam itu atau tidak!"

Chanyeol berkerut bingung. Namun tetap menjawab jujur.

"Tidak."

Tubuh Sehun menegang.

"A.. apa kau mengeluarkan cairanmu di dalamku?"

Chanyeol semakin heran.

"Ya. Memangnya kenapa, huh?"

Bahu Sehun lunglai dan dia mengumpat dalam kepala. Terlalu lemas untuk bersuara.

"Kau seharusnya tidak perlu meminta pertanggung jawabanku. Malam itu kita melakukannya atas dasar kemauan bersama. Awalnya aku sudah ingin pergi meninggalkanmu di hotel sendirian berhubung kau tidak menjawab ketika aku menanyakan alamat rumahmu. Tapi kau yang memancingku untuk melakukannya dan terus memohon untuk di puaskan. Meski aku tau saat itu kau di pengaruhi oleh obat perangsang, aku hanya mencoba membantumu agar tidak tersiksa sendirian."

Penjelasan Chanyeol membuat amarah Sehun yang sempat pergi kembali memuncak.

"Kau tau bahwa aku berada di bawah pengaruh obat perangsang?"

Chanyeol mengangguk dengan gerakan patah-patah. Sehun menghela nafas kasar.

"Dengar ya, bahkan jika aku bisa hamil, aku tidak sudi di nikahi olehmu! Aku akan membesarkan anak ini seorang diri dan akan ku pastikan kau tidak akan pernah bisa melihat anakmu sendiri!"

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang