Chapter 38

957 47 10
                                    

Meja makan di rumah ChanHun sudah penuh di isi oleh menu sarapan yang mengguggah selera. Itu adalah hasil masakan Nyonya Oh yang datang pagi-pagi sekali untuk mengantarkan makanan buatan beliau atas permintaan Sehun.

Sehun menelepon ibunya semalam, mengatakan bahwa ia ingin memakan masakan sang ibu. Dan Nyonya Oh menyanggupi permintaan sang putra. Kini ibu muda itu tengah memakan masakan ibunya dengan sangat lahap. Amat sangat lahap hingga terlihat seperti orang yang belum makan berhari-hari. Dia bahkan sudah menghabiskan dua porsi nasi dan sekarang ia tengah memakan sisa lauk pauk yang tersedia.

Chanyeol dan Nyonya Oh menatap Sehun dengan raut heran. Sebab tidak biasanya Sehun makan sebanyak itu. Sehun biasanya tidak bisa makan banyak, bahkan bisa di bilang ia selalu makan sedikit.

"Chanyeol-ah, apa kemarin-kemarin Sehun tidak makan? Kau tidak memberinya makan atau bagaimana?"

Tanya Nyonya Oh dengan suara berbisik.

"Tidak eomma. Tentu saja aku tidak melakukan hal itu."

Jawab Chanyeol.

Yang benar saja kan? Chanyeol punya banyak uang yang bisa ia gunakan untuk membelikan Sehun makanan di restorant mahal sebanyak yang istrinya mau. Bahkan jika perlu, Chanyeol bisa membeli restorant mahal manapun beserta isinya. Jadi mana mungkin Chanyeol membiarkan istrinya kelaparan?

"Aneh sekali."

Gumam Nyonya Oh.

"Eomma. Terakhir kali Sehun bersikap aneh seperti ini adalah ketika ia hamil. Mungkinkah.."

Nyonya Oh langsung berdiri dari tempat duduknya dan meraih lengan Sehun untuk kemudian ia tarik, bermaksud agar anaknya itu ikut bangkit dari tempatnya. Namun Sehun yang tengah menikmati hidangannya jelas merasa terganggu dan kesal. Sehun juga menolak untuk beranjak dari kursinya.

"Eomma~ apa yang eomma lakukan? Anakmu ini sedang makan!"

Rengeknya.

"Berhenti makan, Sehun! Atau tubuhmu akan membengkak seperti babi!"

Tegur ibunya.

"Biar saja!"

Balas Sehun lalu mulai menyuap makanan lagi dengan satu tangannya yang bebas dari cekalan sang ibu.

"Kalau kau gendut nanti Chanyeol tak akan suka lagi padamu!"

Seruan ibunya yang ini berhasil membuat Sehun berhenti makan sepenuhnya. Lalu menatap Chanyeol dengan mata menyipit.

Chanyeol yang di tatap demikian langsung mengerti maksudnya dan segera berucap-

"Sumpah! Aku akan tetap menyukaimu meski kau jadi gendut seperti babi!"

dengan panik.

Sontak saja ucapannya tersebut membuat Sehun semakin kesal. Ibu satu anak itu bahkan membanting sendok di tangannya ke atas meja sambil mengumpat pelan hingga Nyonya Oh melotot ke arahnya. Nenek Sena hampir mau memarahi Sehun yang bisa-bisanya mengumpat padahal sudah menjadi seorang ibu. Tapi beliau urungkan mengingat ada sesuatu yang harus ia lakukan, yang lebih penting dari pada mengomeli putranya tersebut.

"Ayo cepat ikut eomma ke dokter kandungan."

Ajak Nyonya Oh.

"Untuk apa?"

Sehun bertanya dengan kerutan di kening.

"Membeli Bubble Tea!"

Jawab Nyonyah yang gemas padanya. Gemas ingin memukul kepala sang putra yang lambat berpikir.

"Tidak mau. Eomma pergi sendiri saja. Aku sedang malas bepergian. Tapi aku titip, yang rasa cokelat ya."

Seandainya membenturkan kepala anaknya sendiri ke meja tidak menyebabkan gegar otak, Nyonya Oh ingin sekali melakukannya dengan sepenuh hati.












TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang