28. hari ibu

4.2K 353 32
                                    

Hal-hal baik akan terus menyertai orang-orang baik.

.

.

.

Giana membaca dengan teliti postingan dari akun anonim yang Giana sudah tau siapa pelaku dibaliknya. Helaan nafas berat lolos begitu saja saat Giana berangsur membaca komenan dari postingan tersebut.

@tentangfakta

Disukai oleh 12,309 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh 12,309 lainnya

Dari segitu banyaknya komenan yang ada, tidak ada satupun komenan yang Giana tanggapi. Jari-jarinya terus bergulir untuk sekedar membaca satu persatu dan memantau. Sampai tiba-tiba Giana dikejutkan dengan sepasang tangan yang melingkari perutnya, membuat Giana buru-buru menutup aplikasi Instagram dan memberikan penuh atensinya kepada sang suami.

"Udah mantaunya?" ucap Jevan sembari menyandarkan kepalanya di bahu ramping milik Giana.

Giana memiringkan kepalanya, memberikan akses lebih kepada Jevan untuk bersandar. "Siapa yang mantau? Aku cuman lagi lihat-lihat Instagram aja." elak Giana.

"Aku dari tadi perhatiin kamu, mana mungkin aku nggak tau."

"Kamu udah bangun dari tadi?"

Jevan tersenyum, masih sedikit merasa kantuk tapi sebisa mungkin Jevan paksa untuk kelopak matanya terbuka sepenuhnya. "Bangun tidur lihat istri aku duduk sambil mainin hp, iseng aku dekati ternyata masih nggak sadar ada pergerakan, yaudah aku tungguin sampai selesai. Tapi lama-kelamaan bosen juga dianggurin." jelas Jevan masih memejamkan matanya sesekali sebab kantuk. "Ayo mandi, kamu belum mandi 'kan?"

"Gendong ya. Aku males jalan."

Jevan mengangguk antusias. "Easy buat aku mah." balas Jevan sombong, melepaskan pelukannya lalu menggendong Giana ala bridal style.

"Kita belum konsultasi masalah jengukin adek." ucap Jevan dengan senyum mentereng.

Giana tertawa ringan. "Belum boleh sampe tujuh bulan." goda Giana, membuat Jevan membulatkan matanya terkejut.

"Serius?" tanya Jevan sembari memasuki kamar mandi lalu menurunkan Giana. "Puasa aku lama juga, kalau gitu jangan memancing ya ibu negara." keluh Jevan yang hanya ditanggepin giana dengan senyuman usil.

Giana melepas kaos yang membalut tubuhnya. "Kalau gini masih aman 'kan?" tanya Giana, sengaja menggoda Jevan dengan memamerkan tubuh setengah polosnya.

Jevan menghela nafas berat. Semakin hari tubuh Giana semakin membentuk, dan anehnya bukan hanya perut Giana yang membesar tapi payudara Giana juga ikut membesar.

"Biasa aja lihatnya, 'kan udah sering kamu lihat juga." Jevan mengusak wajahnya frustasi. "Yaudah ayo mandi bareng, papa." sambung Giana, menekankan kalimat terakhirnya.

MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang