20 - Anger and Threats

5.9K 562 44
                                    

Happy Reading!

♡▪︎♡▪︎♡

Cleo berjalan menglilingi ruangan keci tempatnya disekap. Untung saja Leandro sialan itu tidak lagi mengikatnya.

"Ck, nggak ada jendela," Cleo menyerah. Dia kembali duduk bersandar pada pintu. "Kak Langga.. Lo kemana?"

Bohong kalau Cleo tidak takut, nyatanya sikap sok berani itu ia tunjukkan agar Leandro tidak macam-macam dengannya.

Sementara itu pasukan inti Calzelions sudah mengepung rumah kecil di tengah hutan yang di duga menjadi tempat Leandro membawa Cleo. Mereka hanya bersepuluh, di bawah pimpinan Bara, mereka mulai menyebar, menunggu instruksi untuk menyerang.

"Ada sekitar Lima orang penjaga di pintu depan, dari usia yang gue lihat, mereka bukan anggota Orthros," papar Bara.

Ada Airlangga, Kelvin dan Bara yang memantau dari depan, sedangkan lainnya akan menyusup lewat belakang. "Mereka orang bayaran Leandro, bukan anggota Orthros," timpal Airlangga.

"So eazy, Come on dude," Bara meregangkan badannya, dan setelah instruksi diluncurkan, ketiga cowok itu langsung menyerang lima pria yang menjaga di depan.

Bugh!

Bugh!

Airlangga, Kelvin dan Bara membentuk posisi melingkar untuk saling melindungi. Mudah saja, dalam lima menit kelima preman itu sudah tumbang.

"Ck, dasar tua bangka bau tanah," nyinyir Bara julid.

Sementara Erlan dan sisanya menyusup masuk lewat belakang, mereka juga berhasil melumpuhkan sekitar sepuluh orang penjaga. Ya, perlu diakui bahwa anggota Calzelions bukanlah siswa biasa, mereka punya skill beladiri yang cukup mumpuni. Karena Bara sendiri yang turun tangan untuk menyeleksi mereka.

Sengklek-sengklek gitu juga pintar kok.

Airlangga mulai masuk ke dalam ruangan-ruangan di rumah kayu berlantai dua itu.

"Cle, lo dimana!" teriaknya frustasi.

Bugh!

Sebuah pukulan dari tongkat baseball mengenai punggung Airlangga membuat cowok itu jatuh tersungkur. "Woy, nyari mati lo!" gertak Bara emosi karena tak terima second leadnya terkena pukul.

Airlangga meringis nyeri, namun langsung berdiri untuk mengajar sosok yang memukulnya. "Leandro," desis Airlangga dengan tatapan berkabut amarah.

Leandro menyeringai, merasa puas memancing amarah Airlangga. "Udah gue duga gadis itu bukan gadis sembarangan. So, pacar lo? Atau teman kencan semalam?" tanya Leandro menatap remeh Airlangga.

"Brengsek," geram Airlangga tertahan yang langsung memberi pukulan pembuka pada Leandro.

Bugh!

Bugh!

Airlangga menarik kerah Leandro dan langsung menghempaskannya ke dinding. "Jangan pernah sentuh Cleo, bangsat!"

Bugh!

Leandro kembali tersungkur ke tanah. "Cantik juga pacar lo. So, kita berbagi sekarang?"

"Anjing lo, Le!"

Erlan dan yang lain langsung datang, kaget melihat Kelvin dan Bara hanya duduk santai menikmati tontonan gratis. "Bar, tuh anak dipisahin tolol!" maki Alby frustasi.

Bara hanya terkekeh kecil, kakinya ia angkat sambil menyesap batang nikotin yang ada di sakunya. "Ayolah. Kita nonton second lead kita bogemin anak orang. Jadinya gue nggak perlu repot-repot turun tangan," ucap cowok itu santai.

AIRLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang