Happy Reading!
♡▪︎♡▪︎♡
Cleo berjalan tak tentu arah menapaki jalanan kota yang cukup ramai. Seragam sekolah masih melekat dibadannya sampai saat ini. Airlangga tak terlihat seharian di sekolah, jadi Cleo tidak perlu repot-repot untuk menata hatinya lagi jika bertemu cowok itu.
Ada guratan khawatir yang terbesit di benak Cleo. Karena inti Calzelions saja sampai tidak tahu kemana perginya Airlangga. Tapi, Cleo bisa apa? bukankah hubungan mereka saja sudah sangat renggang?
Kafe milik Leandro masih menjadi salah satu kafe favorit Cleo. Disini, dia memang selalu dejavu akan kenangannya bersama Airlangga. Tapi di kafe ini pula, Cleo bisa mendapat ketenangan.
Setelah memesan segelas matcha latte, gadis itu duduk di kursi paling ujung, dengan pemandangan langsung ke jalanan yang masih padat.
Bibir mungilnya menyunggingkan senyum tipis kala melihat dua anak yang berlarian dan saling mengejar. Jika dilihat-lihat, mereka seperti kakak beradik. Bahagia banget.
"Cewek matcha ke sini lagi, hm?" suara Leandro membuat atensi Cleo teralih. Cowok itu datang dengan segelas matcha pesanan Cleo. Dan tanpa Permisi langsung duduk di sebelahnya.
"Tumben sendiri lagi, nggak sama Airlangga?" tanya Leandro basa-basi.
Terlihat gelengan kecil dari gadis itu. "Lagi pengen sendiri," jawabnya.
Masih dapat Leandro lihat wajah sayu Cleo yang seperti tak punya tenaga. Bahkan gadis itu tidak mempedulikan kehadirannya sedari tadi.
"Masam banget wajah lo, Cle. Nih gue traktir matcha buat lo hari ini deh," ucap cowok itu.
Mendapat respon Leandro, seketika Cleo menjadi panik. "Nggak usah, Lean. Gue bakal bayar nanti," tolak Cleo merasa tak enak.
"Hitung-hitung buat pelanggan spesial gue hari ini. Udah ya, pokoknya hari ini lo bebas pesen apapun yang ada di kafe gue," tekan Leandro sedikit ngeyel.
Cleo menarik nafasnya dalam. Leandro ini ternyata sama menyebalkannya seperti Airlangga.
"Terserah deh, gue capek debat sama lo," balas Cleo sembari memicing. Sedangkan Leandro sudah terkekeh geli ketika berhasil menggoda gadis itu.
Cleo mulai meminum matcha latte yang masih panas. Setidaknya pikirannya bisa lebih tenang setelah menikmati itu. Atensinya teralih pada selebaran yang tertempel di tembok sudut.
"Kafe lo lagi cari pelayan part time ya Le?" celetuk Cleo bertanya. Cowok itu mengangguk kecil, menanggapi pertanyaan Cleo.
"Kebetulan banget, gue kekurangan tenaga kerja buat siang sampai malam," jelasnya.
Terlihat Cleo yang diam sambil mengetuk-etukkan jarinya di meja. Otaknya tengah beradu pendapat untuk memutuskan sesuatu.
"Kalau gue daftar kerja disini, gimana Lean?" tanya Cleo ragu.
Leandro tampak mengerutkan keningnya. "Lo lagi nggak ada masalah kan?" tanya Lean yang masih bingung dengan Cleo yang tiba-tiba ingin bekerja.
"Nggak kok, gue cuma pengen cari kegiatan aja," alibinya berbohong. Leandro tampak tak menaruh curiga pada Cleo, cowok itu menghela nafas lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Kalau lo mau lo bisa kerja di sini mulai besok. Tapi inget ya, lo nggak boleh kecapean," pesan Leandro sedikit tegas.
"Benaran Lean?" Cleo bertanya dengan wajah berbinar. Senyuman kecil gadis itu tujukan kepada Lean. Sedangkan cowok dengan balutan seragam itu nampak menahan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRLANGGA [END]
Teen FictionKETOS IN PUBLIC, BADBOY IN PRIVAT Airlangga, Cleo, dan mimpi mereka. Diawali dari pertemuan mereka di rooftop rumah sakit. Airlangga berhasil mencegah percobaan bunuh diri yang dilakukan Cleo. Cleo mengetahui identitas penolongnya sebagai Cavero, bu...