Happy Reading!
••♡《》♡••
Sebersit cahaya putih menyilaukan mata gadis yang baru saja terbuka. Di tengah hamparan pasir dan pantai yang indah dia terbangun. Pandangannya menyisir tempat yang ia rasa masih asing itu.
Perlahan, ia mengubah posisinya untuk duduk. Menyandarkan tubuh ke batang pohon kelapa yang ada di belakangnya.
Gadis itu menyipitkan matanya, melihat siluet seorang lelaki mendekat dari bibir pantai. Dan saat sadar siapa lelaki itu, manik hazelnya membulat sempurna.
"Kak Airlangga?" gumamnya dengan suara bergetar.
Cleo perlahan berdiri, menatap kedatangan lelaki dengan pakaian pilot yang mendekat ke arahnya. Ada semacam rasa sesak yang tertahan di relung hatinya, kaki yang tak mampu berpijak itu kini hanya bersandar lemas.
Cleo kira, kehilangan Airlangga adalah mimpi buruk yang benar terjadi. Nyatanya, lelaki itu masih ada di sini, di depannya, datang kembali sesuai janjinya sebelum pergi.
"Hai?" sapa Airlangga dengan senyum teduhnya. Senyuman yang belum pernah Cleo lihat sepanjang ia mengenal Airlangga.
Tanpa menjawab sapaan lelaki itu, Cleo langsung mendekap erat tubuhnya. Menumpahkan tangis pada dada bidang yang ia kira sudah kehilangan detak jantungnya.
Airlangga tak kalah membalas pelukan Cleo dengan erat, tak membiarkan sedetikpun Cleo terlepas dari dirinya.
"Hiks.. Kak Langga.. kamu nggak akan pergi lagi kan? Bilang sama aku kalau itu cuma mimpi buruk, bilang kalau kamu akan pulang, kamu akan lihat nilai sempurna milik aku. Dan medali emas yang selalu kamu banggakan, akan kamu beri ke Om Reynold sendiri," pinta Cleo dengan sesenggukan. Memukul dada Airlangga berkali-kali, menumpahkan rasa kesal, rindu juga kekhawatiran yang begitu nyata.
Tangan Airlangga bergerak untuk mengusap rambut hitam panjang milik Cleo yang sedikit berantakan. "Maaf," balas Airlangga penuh penyesalan.
"Aku nggak bisa tepatin janji buat pulang," sambungnya tak kalah parau.
Cleo melepas peluknya dari Airlangga dengan paksa, menatap lelaki itu dan menatapnya dengan amarah yang tertahan.
"Kamu bohong, kamu jahat Kak! Kamu tinggalin aku sendirian di sini? Gimana aku harus lanjutin hidup aku, kalau nggak ada kamu?" tanyanya dengan suara sedikit meninggi. Menuntut Airlangga untuk memberikan jawaban yang dia inginkan.
"Kita baru mulai lembaran baru. Kita baru aja mau hidup tenang, Kak. Kenapa kamu harus pergi? Kenapa kamu harus ninggalin aku?" sentaknya keras. Tak peduli bahwa Airlangga akan terluka karena sikapnya.
Gadis itu terduduk lemas di bibir pantai. Menyisakan keheningan bersama dengan isakan Cleo yang menyayat hati.
"Aku harus pergi, ada Mama yang nunggu aku di sana," ucap Airlangga sembari merendahkan tubuhnya.
"Aku juga menunggu kamu di sini..."
"Lanjutkan hidup kamu dengan bahagia, Cleo. Maaf nggak bisa bawa medali itu pulang buat kamu. Kalau aku nggak bisa nemenin kamu lagi, janji kamu harus tetap jadi Cleo yang aku kenal. Cleo yang ceria, dan selalu menyenangkan orang lain."
Cleo menggeleng keras dalam dekapan Airlangga. Ucapan lelaki itu benar-benar membuat hatinya sesak. Perih, hancur dan kacau, sudah tidak bisa Cleo definisikan rasa sakitnya seperti apa.
"No.. jangan pergi," lirih Cleo sangat memohon.
"Kak Langga, ayo pulang.."
••♡《》♡••
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRLANGGA [END]
Teen FictionKETOS IN PUBLIC, BADBOY IN PRIVAT Airlangga, Cleo, dan mimpi mereka. Diawali dari pertemuan mereka di rooftop rumah sakit. Airlangga berhasil mencegah percobaan bunuh diri yang dilakukan Cleo. Cleo mengetahui identitas penolongnya sebagai Cavero, bu...