Happy Reading!
♡▪︎♡▪︎♡
"Makasih Jen," ucap Cleo sembari mengulas senyumnya. "Iya-iya nggak usah drama lo pakai terimakasih segala, lain kali kalau mau ordek gojek sama abang ganteng ini bilang aja, nggak usah sungkan, " balas Jendra sembari meledek.
Cleo mencebik kesal, spesies setan seperti Jendra Arshaka memang tidak perlu dipuji, atau dia akan besar kepala seperti saat ini.
"Nyesel gue baikin lo jen," sinis Cleo sambil berjalan menjauhi parkiran SMA Lentsra.
Kapten basket itu berlari kecil menyusul langkah Cleo, dengan cepat merangkul bahu gadis itu membuat Cleo berang.
"Jendra emang anjir lo--"
"Hai Cleo," sapa Alby yang baru datang bersama Mario dan Erlan.
Seketika Cleo melepas paksa tangan Jendra yang masih merangkul bahunya. "Halo Kak," sapanya balik. Sementara Mario menatap sengit adik kelas yang berani menyentuh milik Airlangga itu. "Nggak bareng si Langga? Kebetulan banget belum berangkat tuh anak," celetuk Mario.
Cleo menggeleng kecil. "Kak Langga belum balas pesan gue sejak semalem, Kebetulan Jendra tetangga gue, jadi sekalian gue berangkat bareng dia," jelas Cleo yang menyadari mereka menatap Jendra tidak suka, kecuali Erlan tentu.
Tak lama perhatian mereka teralihkan oleh mobil Airlangga yang memasuki area sekolah. Cleo saja sampai heran berapa jumlah mobil Airlangga, karena setiap hari cowok itu berganti mobil.
Cleo melambaikan tangannya riang pada Airlangga yang sudah datang, namun senyumnya luntur kala seorang gadis juga keluar dari mobil Airlangga.
"Dia siapa?" bisik Mario pada Erlan yang masih terdengar oleh Cleo. Sementara Erlan mengendikkan bahunya acuh, tidak tahu siapa yang datang bersama Airlangga.
Airlangga yang melihat wajah masam itu langsung merangkul Cleo, sedangkan Jendra berdecak sinis lalu meninggalkan mereka.
Gadis itu menatap Cleo dengan pandangan mengejek. Tentu dari segi penampilan, Cleo masih kalau jauh. Namun pemenang hati Airlangga tetaplah Cleo seorang.
"Ga, dia---"
"Hai semuanya aku Flora Ileana, calon tunangannya Airlangga," ucap gadis itu enteng membuat semuanya cengo.
"Tunangan, wait wait, maksud lo apaan Ga?" tanya Alby sedikit tak terima jika temannya itu menghianati Cleo.
"Nggak usah peduliin dia, gue jelasin nanti," sahut Airlangga, dia bersiap melangkah pergi namun Flora malah terkekeh ditempatnya.
"Cavero, aku tuh belum hafal jalan, masa kamu ninggalin kamu gitu aja?" ucap Flora dengan nada yang dibuat-buat.
Erlan saja sampai bergidik ngeri. "Jauh-jauh dah lo sama couple favorit gue, yuk Cle, jangan dengerin si fauna ini," Mario menengahi, menggeret paksa Cleo yang masih dalam rangkulan Airlangga. Sementara Cleo yang memilih membisu, masih bingung dengan drama pagi yang baru saja dia lihat hari ini.
Airlangga berdecih, menatap Flora tajam. "Jaga batasan lo di sekolah ini, Flo. Jangan pernah berlindung dibalik Papa gue," ancamnya lalu pergi menyusul Cleo.
Seringai kecil muncul di sudut bibir Flora saat Airlangga memilih pergi.
"Cle!" panggil Airlangga pada Cleo namun gadis itu tak mempedulikannya.
"Cleo, dengerin aku dulu!" seru Airlangga saat berhasil menggapai lengan Cleo.
"Apa sih kak? Minggir aku mau ke kelas, Kak Alby tolong bawa dia pergi," ucapnya pada tenan-teman Airlangga yang hanya menjadi penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRLANGGA [END]
Teen FictionKETOS IN PUBLIC, BADBOY IN PRIVAT Airlangga, Cleo, dan mimpi mereka. Diawali dari pertemuan mereka di rooftop rumah sakit. Airlangga berhasil mencegah percobaan bunuh diri yang dilakukan Cleo. Cleo mengetahui identitas penolongnya sebagai Cavero, bu...