Happy Reading!
♡▪︎♡▪︎♡
Cleo mengamati bangunan rumah yang ada di depannya. Sebesar rumah Airlangga, mungkin? Ada banyak jajaran motor besar dan mobil mewah di pekarangan yang luas itu.
Cleo terkagum sebentar, sebelum Airlangga menarik tangannya untuk masuk ke dalam.
"Assalamu-"
"OMG?! SINGA KITA BAWA CEWEK BRO!" pekik Alby dramatis. Cleo yang mendengar itu langsung terlonjak kaget, definisi mulut toa sebenarnya.
"CLEO?!" ucap Erlan dan Mario bersamaan.
Cleo berjalan mundur ke belakang Airlangga sambil memegang ujung jaket cowok itu bak anak kecil yang tengah malu. Ya, Cleo sangat malu, apalagi tatapan cogan-cogan yang mengarah padanya. Nadin benar, anak brengsek seperti Calzelions memang menarik dan lebih menantang.
"Siapa?" tanya Kelvin pada Cleo yang setia berdiri di belakang Airlangga.
"Anak Lentera, dia hampir dibawa Lean tadi, makanya gue ajak ke sini," ujar Airlangga menjelaskan. Setelah itu, Kelvin mempersilahkan Cleo untuk duduk dan memberinya minum.
"Nggak ada yang luka kan, Cle?" tanya Alby perhatian yang hanya dijawab gelengan kepala Cleo.
Emang nggak luka, tapi jantungan karna ulah Ketos kalian woy!
Bara yang baru saja datang ikut kaget ketika ada tamu asing yang berada di Markasnya.
"LO?!" pekik Bara dan Cleo bersamaan.
Dahi Airlangga berkerut heran. "Kenal lo?" tanya Mario mewakili.
"Hm, bocil yang rebutan gue Chocopie di Supermarket," terang Bara.
"Bocil? Enak aja lo bilang gue bocil! Lagian jadi orang maruk banget, Chocopie satu kardus lo ambil semua!" semprot Cleo kesal. Mereka menatapnya cengo, gadis itu berani memaki sang ketua? Benar-benar gila!
"Hey, calm girl. Jangan teriak-teriak di depan Bara," pesan Alby dan sedikit memperingati.
"Oh, nama lo Bara, siapa tadi Nadin bilang? Oh iya, Albara Volcano, dasar Bara api panas!" Cleo memberengut kesal, masih dongkol karena perebutan chocopie tadi.
Bara tidak marah, justru ia tertawa kencang membuat anggotanya menatap cengo. Padahal, Bara paling tidak suka jika ada yang mengatai dirinya. "Lucu banget sih lo, mungut darimana nih anak, Ga?" tanya Bara pada Airlangga.
"Ceweknya Airlangga, Bar. Ati-ati deh," balas Erlan.
What the hell?
"Enak aja lo Kak Atlantis, mana sudi gue sama Elsa!" Alby sampai menutup telinga gara-gara mendengar teriakan melengking Cleo.
"Atlantis? Elsa? Ngaco lo, ngakak banget gila hahahaha," Bara tertawa kencang sampai terbatuk-batuk, sedangkan korban peroastingan Cleo hanya melirik sinis.
"Nih Bar, gue kenalin, nama gue Maria, dia Babi, ini Atlantis dan itu Elsa," tunjuk Mario pada teman-temannya.
"Ck elah, nama kesayangan Cleo buat kita, iya nggak cil?" tanya Alby menggoda.
"Iya lah pasti, orang kita manggil dia juga clemek."
"Cleome ya Kak," koreksi Cleo dengan sedikit dongkol.
Lihat, siapa yang berani meroasting anggota Calzelions kalau bukan Cleo? Bisa-bisa pulang tinggal nama.
"Oke deh, kenalin gue Bara, dan dia Kelvin, kita anggota inti Calzelions," terang Bara. "Oh Kak Klepon," jawab Cleo santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRLANGGA [END]
Teen FictionKETOS IN PUBLIC, BADBOY IN PRIVAT Airlangga, Cleo, dan mimpi mereka. Diawali dari pertemuan mereka di rooftop rumah sakit. Airlangga berhasil mencegah percobaan bunuh diri yang dilakukan Cleo. Cleo mengetahui identitas penolongnya sebagai Cavero, bu...