Happy Reading!
♡▪︎♡▪︎♡
Cleo membereskan buku dan peralatan menulisnya setelah bel keluar berbunyi. "Cle, lo yakin nggak main ke rumah gue hari ini?" tanya Nadin lesu. Pada awalnya mereka berencana untuk me time ke rumah Nadin dengan maraton drakor sampai malam. Namun mengingat Cleo harus belajar untuk remedial ulangan sejarah membuat gadis itu mengurungkan niatnya.
"Seandainya nilai gue diatas KKM, Din. Pasti gue langsung ke rumah lo hari ini," jawab Cleo sedikit mengeluh.
Nadin tertawa kecil mendengar itu. "Yang sabar ya Cle. Saran gue sih mendingan lo les privat sama Kak Airlangga," Nadin memberi saran.
"Enak aja lo, nggak mau gue lah," kesal Cleo. Bukannya Airlangga membantu, justru cowok itu pasti akan meledeknya, ia yakin sekali. Memang Cleo akui Airlangga itu pintar dan multitalenta, tapi seringkali otaknya minus seperti Bara. Jadilah Cleo tidak mau.
"Yaudah Cle, gue duluan ya," Nadin berpamitan lalu keluar gerbang dimana ada mobil orang tuanya yang sudah menjemput.
Cleo memandang kepergian Nadin dengan nanar, seandainya Ayahnya masih hidup, pasti Cleo selalu dijemput tiap hari. Ah, Cleo jadi rindu pada Ayahnya.
Mengusir pikiran buruk yang ada diotaknya, Cleo segera melangkah pergi dari gerbang besar Lentera menuju halte bus. Seharian penuh ini dia tak melihat Airlangga lagi, ya walaupun kata Alby, cowok itu masuk sekolah.
Ia dengar juga bahwa Airlangga akan mengikuti olimpiade fisika, melihat itu Cleo jadi insecure sendiri. Airlangga pasti sedang sibuk, makanya seluruh proposal yang sudah ia buat belum direvisi Airlangga sendiri, Cleo takut mengganggu.
Cleo memasang earphone di telinganya, tak lama sebuah mobil range rover hitam berhenti tepat di depan halte. Dua orang lelaki bertubuh kekar keluar dan langsung menyeret Cleo membuat gadis itu tersentak kaget.
"Ah bangsat, lepasin nggak?!" teriak Cleo sambil memukul lengan sang lelaki yang menyeret tubuhnya.
"Diem!" sentak salah seorang lelaki membuat nyali Cleo menciut.
Apa Cleo akan diculik? Kalau dia dijual bagaimana? Kalau Cleo sampai menjadi budak bagaimana? Rasanya Cleo ingin menangis membayangkan itu, dengan keberaniannya, dia menginjak kuat kaki lelaki yang menyeretnya, dan terakhir menggigit lengan sang preman sampai berdarah.
Berhasil!
Cleo langsung berlari menuju sekolahnya kembali, berniat meminta bantuan Airlangga atau siapapun itu.
Bruk!
Cleo kembali terjatuh saat menubruk lelaki dengan jaket berlambang elang di dadanya. Sepasang mata tajam itu mengintimidasi Cleo di balik scarfnya.
Dan Cleo baru sadar bahwa lelaki ini yang mengejar dirinya dan Airlangga beberapa hari yang lalu.
"Bawa dia."
Damn!
••♡《》♡••
"Ga, lo sama anak-anak dimana? Ada yang lapor sama gue kalau cewek yang pakai seragam Lentera dibawa sama Leandro."
Tangan Airlangga mengepal begitu mendengar pernyataan Bara di telfon. Segera ia menutup bukunya dan keluar dari perpustakaan.
"Airlangga, mau kemana kamu?" tanya Bu Sisil sambil berkacak pinggang.
"Bu, Saya ada urusan yang penting. Saya akan mengerjakan soal yang ibu kasih di rumah," ucap cowok itu terlihat terburu-buru. Bu Sisil iya kan saja, Airlangga adalah anak emasnya, jadilah dia percaya saja dengan alasan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRLANGGA [END]
Teen FictionKETOS IN PUBLIC, BADBOY IN PRIVAT Airlangga, Cleo, dan mimpi mereka. Diawali dari pertemuan mereka di rooftop rumah sakit. Airlangga berhasil mencegah percobaan bunuh diri yang dilakukan Cleo. Cleo mengetahui identitas penolongnya sebagai Cavero, bu...