09 - He's not fine

7.5K 645 3
                                    

Happy Reading!

♡▪︎♡▪︎♡

Waktu istirahat hampir selesai, tapi dua gadis dengan seragam Lentera itu justru asyik berbelanja di supermarket dekat sekolah mereka.

"Duh Chocopie gue belum masuk keranjang," keluh Cleo resah. Sengaja mereka mampir ke supermarket, karena tak ingin berdesakan di kantin.

"Lo tau nggak Din kalau Kak Airlangga itu anaknya Pak Reynold?" tanya Cleo penasaran.

Nadin mengangguk mengiyakan. "Denger-denger sih gitu, terlalu tertutup nggak sih keluarga mereka?"

Memang, identitas Airlangga sangat tertutup. Tak banyak orang tahu, siapa itu Airlangga dan latar belakang keluarganya. "Pak Reynold kan donatur di sekolah ini juga, tapi gue nggak pernah tuh liat dia nyapa anaknya di sini," celetuk Nadin lagi.

Cleo mengambil soda dingin di kulkas, itupun tak luput dari perhatian Nadin. "Cincin lo baru, Cle?" tanya Nadin menatap intens cincin yang melingkar di jari Cleo.

Cleo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hm dikasih Kak Airlangga."

"WHATT?! KAK AIRLANGGA?" pekik Nadin tertahan. "Beneran lo!" Nadin kembali mengguncang tubuh Cleo.

"Ish, iya-iya, lo tau nggak? Mamanya Kak Airlangga itu langganan roti di toko Bunda gue, istrinya Pak Reynold namanya Tante Naomi, dia sering ke rumah anjrot!" ujar Cleo senang.

Nadin tidak mampu berkata-kata lagi. "Lemes dengkul gue Cle denger lo deket sama pangeran es, iri gue iri, sumpah ya!"

"Secara nggak langsung lo tunangan sama Kak Airlangga gitu kan?"

"Mulut lo, Nadin kampret!"

Terlalu asyik membicarakan Airlangga, keduanya pun kembali ke rak snack lagi. Saat ingin mengambil satu kotak Chocopie kesayangannya, justru ada orang lain yang ingin mengambilnya juga.

"Eh?" Cleo kembali menarik tangannya saat tak sengaja bersentuhan dengan cowok itu. Seragam Cakrawala?

"Sory, lo mau ini? Gue udah mau beli semuanya," celetuk cowok itu membuat Cleo melotot kesal.

Hey? Siapa yang ingin mengambil semua Chocopie Cleo? Tidak! Tidak boleh!

"Semuanya? Ck, kasih gue tiga lah," negonya. Cleo adalah pecinta Chocopie akut, dia sudah keliling supermarket tapi tak menemukan satupun snack itu kecuali disana. Cowok itu tetep kekeuh. "Nggak bisa Cil, gue mau beli semuanya."

Adu mulut pun tak terelakkan, dan apa itu Bocil? Benar-benar minim akhlak.

"Eh, Kak Bara?" Nadin terdiam sesaat, dan saat menyadari bahwa di depannya adalah murid SMA Cakrawala bernama Bara, gadis itu kembali memekik.

"KAK BARA?! ASTAGAAA! MIMPI APA SEMALEM BISA KETEMU LO KAK!" pekik Nadin memandang kagum sosok Bara yang ada di depannya.

"Maaf ya Kak, temen gue emang agak sinting, ayolah bagi Chocopie-nya tiga aja," melasnya. Nadin langsung menarik Cleo untuk mundur.

"Kak Bara kalau mau semuanya, ambil aja gih, biar temen gue nyari di tempat lain," ujar Nadin tanpa dosa.

Bara jadi canggung. "Euww, nggak bisa lah! Ayolah Kak tiga aja," pintanya memohon.

"Nggak usah Cle, udah buat Kakak aja semuanya," ujar Nadin membuat Cleo gemas sendiri. Memang siapa cowok di depannya ini, hm?

"Ck iya-iya, nih buat lo tiga," ujar Bara mengalah lalu menyerahkan tiga bungkus Chocopie pada Cleo.

AIRLANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang