Part 6

209 23 1
                                    

Malam harinya, sania yg sedang berada di meja belajarnya tiba-tiba teringat sesuatu, dia berjalan kearah nakas yg ada disamping ranjang tidurnya.

"Hallo ra?" Ucap sania menelpon seseorang. "Lo dmana?sibuk ga?"
"Yaah, lo mau kmana?gue nebeng ya sampe toko buku"
"Ayo ra, gue males bawa motor. Lo nganterin gue aja ntar gue balik sendiri"
"Nah cakep, gue tunggu didepan ya" sania menutup telponnya dan bersiap keluar.

Stelah bersiap sania turun dan bergegas keluar rumahnya. "Sofya!" Teriak sania saat melihat safira yg keluar dengan motornya.

"Mau ngapain si lo?" Tanya safira, sania yg sudah bersiap dijok belakangnya memiringkan kepalanya menghadap safira, "toko buku sofya, kan udah bilang pas ditelpon tadi"

"Gue tau, maksudnya mau beli apaan lagi. Buku lo udah banyak" ucap safira seraya menjalankan motornya.

"Ada buku yg mau gue beli, tadi pulang sekolah gue lupa" jelas sania.

"Tapi gue ga bisa nungguin lo ya"

"Iya aman, gue pulang sendiri" tak terasa kini keduanya sudah sampai ditoko buku yg sania maksud. "Ra, makasih ya lo hati-hati" ucap sania.

Safira mengangguk, "lo kalo ada apa² hubungin gue atau selly ya! Kalo ga dapet taksi telpon gue" sania mengangguk dan tersenyum.

"Bye san!" Ucap safira menjalankan motornya, "bye ra! Hati-hati ya" teriak sania.

••••

"Thanks lan!" Ucap selly yg turun dari motor bulan. Bulan mengangguk "gue balik ya, besok gue samper lagi, bye sell"

"Bye lan!" Ucap selly yg menunggu bulan sampai masuk kerumahnya, dirasa bulan sudah masuk rumah dengan selamat, selly juga ikut masuk kerumah sania. Tapi suara motor lain menghentikan langkah selly untuk masuk.

"Rey?!" Panggil selly yg mengenali motor itu, rey berhenti sejenak saat selly ingin menghampirinya. "Mau kemana?" Tanya selly.

"Toko buku terus biasa ke markas" ucapnya menatap selly dari bawah sampai atas yg masih mengenakan pakean seragamnya, "lo baru balik?" Selly mengangguk. Rey melihat jam yg ada dipergelangan tangannya. "Jam segini?" Lagi selly mengangguk. "Ga dimarahin michelle lo?"

Selly menggeleng "gue udah izin kok" rey mengangguk mengerti.

"Oiya rey!" Ucap selly menghentikan pergerakan rey yg ingin melanjutkan perjalanannya. "Lo sama michi knapa?" Rey mengangkat alisnya, "apanya yg kenapa?" Tanya rey bingung.

"Lo sama michi kalo diluar kaya orang ga saling kenal"ucap selly. Rey kini mengerti, tangannya terulur mengacak puncak kepala selly, "ah gak papa, urusan anak gede, anak kecil kya kamu blum boleh tau" ucapnya tersenyum.

Selly membenarkan rambutnya, "gue udah gede rey!" Rey terkekeh, "diem² ya" pinta rey.

"Kenapa?" Tanya selly, rey menggeleng "gapapa diem² aja, gih masuk ntar dicariin michelle loh" ucap rey, selly mengangguk "bye rey! Lo hati-hati" ucap selly diangguki rey.

Saat ingin berbalik melangkah, notif handphone selly menghentikan langkahnya.

S.Michi
Sell gue ditoko buku, nanti bisa jemput gue?gue ga bawa motor.
Read, selly hanya membaca pesan dari sania.

"Rey! Panggil selly kembali. Rey yg baru saja ingin menjalankan motornya kembali berenti, "kenapa?" Selly menyodorkan handphone pada rey. "Michi ditoko buku, bisa skalian anterin balik dulu ga sbelum lo ke markas?" Rey tampak berpikir lalu mengangguk. "Oke, gue duluan ya" selly mengangguk, "makasih ya!" Teriak selly.

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang