Part 40

144 17 2
                                    

Sinar mentari menampakan sinarnya di kota new york, seorang gadis membuka tirai jendelanya membiarkan sang mentari memasuki kamarnya.

'ceklek!' suara pintu mengalihkan pandangan gadis itu, "you're awake baby?" Tanya pria paruh baya, gadis itu mengangguk.

"Dad, Rey just arrived last night." Ucap selly. Ya, Richelle Anastasia.

"Ohya? Where is he now?" Tanya nya.

"maybe in the guest room. Hm dad, when is selly coming home?"

"this is your house" selly menggeleng, "No. Sania's house in Indonesia dad."

Pria paruh baya itu menghela nafasnya, "2 more days, ya?" Selly membulatkan matanya. "Are you serious? You do not lie?"

Ia mengangguk, selly langsung memeluknya. "Thank you dad, Love you!" Ucap selly mencium pipi sang ayah.

"take Rey for breakfast" ucap sang ayah. Selly mengangguk.



Saat ini sania berjalan seorang diri, tak bersama safira, calista atau alyshia seperti biasanya.

Niatnya hanya jalan-jalan sbentar menghirup udara malam, itu alasan knapa dia tak mengajak teman²nya untuk saat ini.

Sania memutuskan untuk berbelok kearah taman komplek, 'biasanya rey slalu lewat sini, trus nyamperin gue' batin sania.

Sania tersadar, "apaan si. Knapa malah mikirin dia" ucapnya. "Tapi dia kmana ya? Beneran ke bandung? Ngapain anjir!"

Matanya tak sengaja menangkap seseorang, 'bunda? Disini? Ga ikut rey gitu?'

"Bundaa!" Panggil sania, mama rey menoleh mendapati sania yg berjalan kearahnya. "Bundaa" ucap sania menyalami wanita paruh baya itu.

"Saniaa" ucapnya mengusap kepala sania, "kok kamu disini? Sama siapa sayang" tanya mama rey.

"Sania sendiri bund, bunda sama siapa?" Tanya sania mencari seseorang berharap mama rey bersama rey atau kak bila.

Mama rey yg melihat sania sperti mencari seseorang pun tersenyum, "bunda sendirian sayang, tadi abis dari minimarket depan" jelasnya.

Sania mengangguk, "hm bund, sania boleh nanya?"

"Boleh, ayo sambil duduk" ucap mama rey, "bunda ga ikut rey ke bandung?" Tanya sania.

"Bandung?" Ucap mama rey bingung, menimbulkan rasa curiga sania makin kuat, detik berikutnya mama rey tersadar, "oh iya, bunda ga ikut sayang"

"Rey sama siapa ke sana bun?" Belum sempat mama rey menjawab, panggilan seseorang mengalihkan pandang mereka, 'sania!'



Safira berjalan kearah rumah sania, dia berniat mengajak sania pergi ke minimarket, mentraktir stok jajanan sania yg dirampok calista kmaren.

"Miche- belum selesai safira memanggil, ada yg membuka pintu dari dalam.

"Loh safira?" Safira dengan sopan menyalami tangan mami san, "mih, michelle nya ada?" Tanya safira.

"Sania bukannya sama kamu?" Safira membulatkan matanya, 'knapa sama gue' batin safira. "Tadi sania pamit sama mami katanya mau ke depan sama kmu ra" jelas mami san.

"Mih, michelle ga sama safira. Ini safira baru mau ngajak michelle" jelas safira.

"Terus sania kmanaa.. " ucap mami panik, safira berusaha menenangkan mami, "mami tenang aja safira bakal cari michelle" ucap safira seraya mengotak atik ponselnya.

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang