Part 33

157 18 3
                                    

Sania berbalik dan tersenyum, "pagi ciaa", ia kembali menatap rey, "bye! Gue ke kelas bareng cia!" Ucapnya langsung menarik tangan alyshia.

Alyshia mengikuti langkah sania, "san. Itu dia gapapa lo tinggal?" Tanya alyshia. Sania menghentikan langkahnya, "gapapa biarin aja, ayok"

Sania dan alyshia memasuki kelas yg masih nampak sepi, hanya ada beberapa siswa/i termasuk juga calista, "ca? Safira mana belum dateng?" Tanya sania seraya duduk dibangkunya diikuti alyshia.

"Kalian dateng barengan? Brangkat bareng? Kok ga ngajak gue?!"

"Kita ketemu diparkiran caa" sahut alyshia. "Safira mana ca?" Tanya sania lagi.

Calista mengidikan bahunya, "gatau san, gue baru dateng, dia malah keluar. Ditanya mau kmana ga dijawab sama dia" jelas calista.

Sania nampak bingung, tak biasanya safira sperti ini, "safira kmana ya san?" Tanya alyshia menatap sania, sania menggeleng seraya mengotak atik ponselnya.

"Lo ngapain?" Tanya calista, "telpon safira" sahut sania yg beberapa kali mencoba menghubungi safira. "Kok tumben safira ga ngangkat telpon gue?"

"Jangan-jangan -ucap alyshia menggantung., Sania dan calista menatap alyshia "kenapa?"

"Cari yuk, lo tracking ponsel fira" ajak alyshia menarik tangan calista dan sania.


"Itu bukannya safira?" Batin varo saat melihat safira berjalan sendirian, "tumben sendirian"

"Gaes, duluan aja. Gue ke toilet sbentar" ucap varo yg langsung meninggalkan teman²nya, "kebiasaan tu anak pagi² udah ke toilet aja" ucap jefan.

"Kebetulan aja kali, yaudah lah yuk kelas kyanya rey udah dikelas" ajak ray.

Varo masih mengikuti safira diam-diam, 'rooftop, ngapain pagi² ke rooftop' , tak terasa safira telah sampai didepan pintu rooftop, safira menoleh ke belakang, memastikan bahwa tak ada orang yg mengikutinya. Stelah dirasa aman, safira langsung memasuki rooftop.

Safira berjalan sampai di dinding pembatas rooftop, dia menghela nafas panjang "seger juga pagi² dirooftop" ucap safira memejamkan matanya sejenak. 'tenang bgt!'

Sampai suara pintu terbuka menyita perhatian safira "lah, siapa yg pagi² udah rajin ke rooftop selain gue?" Lirih safira seraya bersembunyi dibalik barang² yg tak terpakai.

'ceklek' pintu terbuka memunculkan seorang 'alvaro Mahesha', varo tak melihat ada safira dirooftop, pdahal dia jelas² melihat safira masuk tadi.

"Lah tu anak kemana?" Tanyanya seraya melangkah. 'jangan-jangan?' lirihnya seraya menatap lurus kedepan, detik itu varo berlari menuju pembatas rooftop dan melihat kebawah. 'dia ga mungkin loncat kan?'

'dia ngira gue loncat? Dih cowo ga jelas' batin safira seraya berjalan keluar dari persembunyiannya.

"Ngapain lo disini?" Ucapan safira yg tiba² muncul mengagetkan varo yg langsung berbalik, "Lo ngikutin gue?" Tanya safira lagi.

"Ya lo ngapain disini?"bukannya menjawab varo malah bertanya balik.

Safira nampak terdiam, "Lo mau loncat? Jangan gue tau hidup memang berat, tapi dosa bunuh diri bisa masuk neraka" safira yg mendengar itu mendelik, "apaansi lebay banget, siapa juga yg mau loncat"

"Terus ngapain kesini?"tanya varo

"Ngejar layangan putus" sahut safira, "hah?" Ucap varo seraya mencari layangan yg safira maksud, "Lo ngapain?" Tanya safira. Varo menatap safira "nyari pesawat lewat trus minta duit"

"Aduh garing! untung lo bukan pacar gue!" Ucap safira menatap varo malas, "yg ada lo rugi ga pacaran sama gue yg ganteng, anak basket pula. So, mending jadi pacar gue biar lo untung" ucap varo enteng.

"Monmaap ni yg lebih ganteng dari lo banyak!" Ucap safira berbalik dan meninggalkan varo.

"Tapi yg ganteng mirip jimin cuma gue loh, rey aja kalah sama-

"Brug!" Safira tiba-tiba terjatuh. "Safira!" Teriak Alvaro dan sania cs bersamaan.

Varo menatap kedepan sesaat mendengar teriakan sania dan teman²nya sekilas dan menatap safira kembali.

"Ra knapa lo tidur disini?" Ucap varo yg mendekat kearah safira.

"Heh! Mulut lo ! Dia pingsan anjir" sahut bulan. Sania menaruh kepala safira dipahanya. "Ra, bangun ra. Lo knapa bisa pingsan gini?" Ucap sania menepuk² pipi safira.

"Kita bawa ke uks aja san" sahut alyshia diangguki sania. "Heh! Gendong dong. Lo kan cowo" ucap alyshia.

"Kenapa gue?"

"Ya masa gue, mana kuat" sahut calista menatap malas varo, varo berdecak, "ck! Iya-iya. Awas lo pada"

Sania meletakan kembali safira dan membiarkan varo membawanya. "Lo sbenernya apain sahabat gue sampe pingsan gini?" Tanya alyshia ditengah² perjalanan mereka menuju uks.

"Dih gue ga apa-apain sahabat lo ya. Gue liat dia masuk ke rooftop ya gue ikutin"

"Terus?" Sahut calista. "Ya gue kira temen lo mau loncat" sahut varo enteng.

'plak!' bulan memukul lengan varo, "apaan si ntar jatuh ni sepupu lo"

"Lo kalo ngomong yg bener dong, masa safira mau loncat" ucap bulan, varo mengidikan bahunya.

Setibanya di ruang uks.

"Kak tolong dong!" Pinta calista pada perawat yg bertugas, perawat tersebut dengan cepat membantu varo untuk meletakan safira dibrangkar.

"Ini kenapa ya?" Tanya perawat itu.

"Pingsan kak" sahut varo diangguki perawat.

"Pagi ini dia udah sarapan?" Tanya sang perawat, semua menatap bulan, "fira udah sarapan lan?" Tanya sania. Bulan menggeleng, "gue gatau san, dia brangkat duluan" sahut bulan.

Semua menatap safira kasian, wajah safira yg biasanya ceria skarang pucat pasi, "tapi- ucap bulan menggantung, semua menatap bulan. "Gak ada piring kotor di meja ataupun dapur san"

Sania menghela nafasnya,. 'dia ga sarapan?


























Jangan lupa vote dan komennya !!

_anothertan✨
~10Februari2023~

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang