Part 36

155 20 3
                                    

Dikediaman rumah keluarga anggara,terlihat seorang anak laki-laki sedang berbicara dengan wanita paruh baya.

"Maah, izinin adek buat nyusul. Gak lama mah adek janji !" Ucapnya yg terus merengek kepada sang mama. Mama rey terlihat memijat kepalanya, "nanti kalo dia tiba-tiba nyariin kamu gmana dek" tanyanya.

"Dia ga akan nyariin aku mah, ayolah mah ini juga buat dia"

"Apasih dek, berisik bgt" ucap sang kaka menuruni anak tangga, rey menoleh kebelakang, "kak bantuin gue buat minta izin ke mamah" nabila mengerutkan dahinya.

"Mau kemana emang?"

"Nyusul kak, kesian dia ga ada temennya udah seminggu juga" nabila mengangguk paham. "Izinin aja mah, dia dah gede ini" rey tersenyum senang mendengar penuturan sang kaka.

"Tuh mah kaka aja kasih izin adek" ucapnya kembali menatap sang mama, mama rey menghela nafasnya. "Okey.." mata rey berbinar mendengar ucapan sang mama.

"Tapi izin juga sama dia" muka rey langsung lesu, "maah,. Nanti aja deh"

"Iyaudah, kamu mau brangkat kapan?" Tanya sang mama.

"Malam ini!" Ucap rey semangat.



Alyshia menghela nafasnya. "San gue mundur" ucapnya kembali menunduk. Sania menoleh cepat, "kenapa?bukannya lo suka?"

"Iya, sbelum gue tau kalo dia udah suka sama orang lain" sania mengerutkan dahinya. "Siapa?"

"Lo sania, dia suka sama lo?" Sania menatap alyshia, "really? Jangan ngaco al !" Ucap sania menatap lurus kedepa .

"Lo ga mungkin ga bisa bedain sikap dia ke temen²nya dan sikap dia ke lo kan?" Ucap alyshia. "Sikap dia yg dingin ke orang² tapi hangat ke lo aja itu udah bisa buktiin kalo yg dia suka itu lo san"

"Cia gue-

"Saniaaaa !" Suara calista menghentikan ucapan sania dan menatap kearah calista. "YaAmpuunn ca ! Lo bawa apa aja si?" Tanya sania seraya membantu calista.

"Ngrampok jajanan lo san" sahut safira, sania menatap malas safira, "itu kan gara² lo yg ngajakin dia"

"Nanti minta ganti sama safira ya san" safira yg mendengar itu mendelik, "kan lo yg makan knapa jadi gue yg harus ganti?"

"Lo kan yang ngajak, ya kan al?" Alyshia menatap calista, "gausah bawa² gue ya!" Calista terkekeh dan menatap sania alyshia bergantian, "kalian ngobrolin apa? Serius bgt kyanya"

"Anak kecil dilarang tau" ucap safira, calista menatap malas safira. "Iyadeh yg tua" ucapnya lalu memakan snack hasil rampokan dilemari penyimpanan sania.

"Raa! Makanan gue!" Ucap calista pada safira yg tiba² merebut makanannya, "bagi² caa, jangan dimakan sendiri, ntar gendut loh makan sendirian" ucap safira.

Calista memgangguk, "okeh, san al makan. Anggap aja punya sendiri" sania yg mendengar itu mendengus.

"Btw san?" Sania menoleh, "gue nginep ya?" Sania mengangguk, "tapi ntar gue balik dulu ngambil perlengkapan sekolah besok"

"Gue juga ya" ucap alyshia dan calista bersamaan. Sania mengangguk, "okeh, kalian juga pulang dulu nanti?" Mereka mengangguk.




"Lo beneran mau ke bandung rey?" Tanya varo, Ya saat ini rey dan teman²nya sedang berada dimarkas mereka.

"Iya, lo ngapain si tiba² mau ke bandung?" Tanya jefan.

"Cuma bberapa hari doang" sahut rey. "Lo udah ngomong soal ini sama sania?"tanya varo. Rey menggeleng, "kenapa, bukannya lo suka?" Sahut rayen.

Jefan mengangguk, "kalo dia nyariin, kita jawab apa?"

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang