Part 39

150 18 4
                                    

Seorang gadis yg baru saja turun dari mobilnya, berjalan masuk ke arah bandara yg ada di kota New York.

Ya. Richelle anastasia.

Dia berjalan kearah ruang tunggu pintu keluar, menunggu seseorang yg katanya menyusul dirinya.

"Katanya jam sgini nyampe, tapi mana? Gak ada batang hidungnya sma sekali" ucap selly.

Selly menunggu hingga hampir 1jam lamanya tapi sampai skarang orang yg ditunggu tak muncul".

2jam kemudian seorang reyza anggara baru terlihat, berjalan menghampiri selly yg tertidur dikursi ruang tunggu dibandara.

"Selly ngapain tidur disitu?" Ucap rey yg mendudukkan dirinya disamping selly, "kasian kalo gue bangunin"

Akhirnya mau tak mau rey harus menunggu sampai selly terbangun, dia melihat² sekitar bandara, matanya tertuju disalah satu coffe shop yg tersedia.

Rey melirik selly sekilas, "aman kali ya gue tinggal beli makanan" pikir rey. "Bentar ya sell" ucapnya seraya mengusap kepala selly dan pergi ke arah coffe shop.

Tak lama rey kembali dan selly yg terbangun menatap kearah rey, "rey?" Ucapnya. Rey mengangguk dan memberikan sebotol minuman untuknya.

"Lo dari tadi?" Rey mengangguk, "stengah jam mungkin ada"

Selly sepenuhnya tersadar dan menatap rey, "Lo lama bngt ya anjir, gue sampe ketiduran disini. Untung ga ada yg nyulik gue" ucap selly.

"Dih bangun² ngreog, nih makan dulu" selly menerimanya. "Gue masih laper! Lo harus traktir gue!!"

Rey hanya pasrah, "iyaudah ayok!"



'rey beneran ke bandung?'
'dia ngapain ke bandung?'
'apa gue tanya langsung aja sama dia?'
'ah ga. Nanti dia GR' sania bergelut dengan fikirannya sendiri. Sampai akhirnya lamunannya terganggu oleh kedatangan teman²nya.

"Hayoooo!! Lagi nglamunin apaa?!" Ucap calista yg tiba-tiba muncul didepan sania. Sania menatap calista dan mengusap dadanya pelan.

"Caca!! Ngagetin tau ga!" Ucapnya, calista terkekeh. "Mikirin apa si san?" Tanya alyshia yg duduk disampingnya.

"Rey lah siapa lagi!" Ucap safira yg tiba-tiba masuk dengan tangan yg penuh cemilan, "ra bagi!" Ucap calista meminta bagiannya.

"Minum san" ucap safira memberi sekotak susu, alyshia melihat safira yg lagi-lagi memberi susu kotak pada sania. "Ra, lo gue liat² udah 2 kali ngasih susu kotak buat sania"

Safira menatap susu kotak itu sekilas dan menatap sania. "Dia harus minum susu kalo lagi snewen gini"

"Snewen pala lo!" Ucap sania, safira hanya terkekeh.

"Mau video call selly ga?" Usul calista, mereka semua mengangguk, "kira² disana jam brapa ya?" Tanya alyshia.

"Kayanya malem ga si?" Ucapan sania diangguki teman²nya.

"Coba ya" ucap sania seraya mencari kontak selly diponselnya.



"Balik yuk dah malem" ajak rey diangguki selly, "mobil lo mana?"

"Bentar" ucap selly seraya menelpon supirnya, tak lama mobil yg mengantar selly datang.

"Yuk, lo didepan ya" ucapnya pada rey.

Mobil yang mereka tumpangi mulai meninggalkan bandara, menyusuri jalanan kota new York dimalam hari, "new york indah ya kalo malam, pantesan lo betah" ucap rey yg menatap keluar jendela.

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang