Part 30

152 21 2
                                    

Sania terus menarik tangan selly, sesampai didepan rumah safira, sania melepas genggaman tangannya dan menatap selly, "Lo knapa ngomong kaya tadi? Lo menyinggung prasaan cia"

"Lo kenapa peduli bgt sama perasaan dia?!" Tanya selly seraya berjalan meninggalkan sania, "dia sahabat gu-

"Tapi dia ga peduli sama perasaan lo !" Ucap selly berbalik menatap sania dan memotong ucapannya. Sania terdiam sejenak. "Diem kan lo? Gue bener kan?" Tanyanya. "Gue gatau" ucap sania berjalan mendahului selly, selly menghela nafasnya lelah 'kontrol selly' ucapnya yg mengatur nafas.


"Kalian denger?" Ucap safira menatap teman²nya, "sania sama selly berantem?" Tanya bulan

"Kok malah berantem?" Tanya alyshia. Safira menoleh kearahnya, "lo masih nanya?" Alyshia mengerutkan dahinya. "Ini karna lo, semuanya karna lo" jelas safira. Calista menepuk bahu safira dan  menggeleng.

"Gak ca, dia harus tau" ucap safira menatap alyshia, "gue gatau apa?" Tanya alyshia.

"Lo suka sama rey-

"Trus masalahnya apa?" Ucap alyshia memotong ucapan safira. "Sania juga suka sama rey!" Jelas safira, alyshia membulatkan matanya kaget, "sania beneran suka sama rey?" Lirih alyshia.

"Gue udah pernah bilang sama lo-

"Tapi sania bilang kalo gue boleh suka sama rey" ucap alyshia memotong ucapan safira. "Bukankah seharusnya lo tau sania gmana orangnya?" Sahut bulan yg sedari tadi diam.

"Sania ga mungkin nglarang lo buat suka sama orang yg dia suka, skalipun fira juga suka, sania akan diem. Tapi untungnya rey bukan type fira"jelas bulan.

"Cia, pikirin baik-baik. Dia sahabat lo" ucap calista, alyshia menatap calista. "Tapi ca-

"Apa yg lo harapin dari rey? Dia ga akan suka sama lo"ucap safira. "Lo jangan so tau ra" ucap alyshia menatap safira.

"Gue tau cia, gue bahkan udah pernah ingetin lo, kalo lo lupa ! Dia udah suka sama orang lain" ucap safira.

Alyshia mengerutkan dahinya, "siapa?"


"Mamih.." panggil selly, mami san menoleh, "selly, tumben" selly melangkah menghampiri mami san dan memeluknya "mih, selly ga bisa flight besok aja?"

"Kenapa?" Tanya mami san lembut, "selly sdikit ribut sama michi tadi" lirih selly. Mami san mengusap puncak kepala selly, "gak bisa sayang, selly harus flight nanti malem" selly menghela nafasnya. "Iyaudah mih, selly selesein packingnya dulu ya."

Mami san mengangguk, "baikan sama sania ya" selly mengangguk seraya melangkah ke kamarnya.

'ceklek!'

Selly membuka pintu kamarnya, hal yg pertama dia liat adalah kehadiran sania dikamarnya. "Michi?! Lo dari kapan disini?" Ucapnya menghampiri sania yg tengah sibuk mengemasi barang² selly.

"Dari tadi, lo lama bgt si. Koper lo nih" ucap sania, selly mengerutkan dahinya, "Lo ga marah sama gue?" Sania mendongak keatas menatap selly, "lo bisa duduk ga? Gue cape harus dongak ngliat lo"

"Lo ga marah sama gue?" Tanya selly lagi, sania menghela nafasnya. 'huuuhh!' "gatau deh, lo mau pergi masa kita berantem?"

"Maafin gue chi, gue cuma gamau-

"Ya i know sell" ucap sania memotong ucapan selly, "Lo perlu egois sekali²"

"Kenapa gitu?" Tanya sania polos, "ya biar lo ga tersakiti nantinya" sahut selly geram. "Cia ga mungkin nyakitin gue, lo tenang aja"

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang