Part 50

155 18 9
                                    

'ekhem!' deheman seseorang menyadarkan ke 6 gadis itu.

"Napa lo? Keselek batu?" Ucap sania, rey tak menghiraukan ucapan sania, ia tetap menarik tangan sania sdikit menjauh dari teman-temannya.

"San- "Jangan bikin gue malu rey!" Sahut sania cepat. Safira dan lainnya yg melihat itu cengengesan.

"Widiiiihh kayanya ada part 2 nih" teriak ratu disambut teriakan siswa siswi lainnya.

"Wiiihh traktirannya double nih"
"kantin hari ini gratis" teriak teman² mereka.

Varo mendekati safira dan berbisik, "mau lanjut part 3 skalian ga?" Ucap varo, safira menoleh cepat. "Apaan si"

"Kamu belum jawab yg waktu itu loh" bisik varo, safira membulatkan matanya lebar dan bergegas memeluk alyshia.

"Knapa lo? Kesambet?" Safira menggeleng, "gue malu!"

"Dih bisa malu lo?" Mendengar itu safira memukul lengan alyshia. "Sakit!" Sahut alyshia. "Kenapa si lo?" Safira lantas membisikan alyshia.

Alyshia membulatkan matanya, "DEMI APA SI?!" teriakan alyshia menyita atensi semua orang yg ada ditengah lapangan, alyshia menatap sekitarnya seraya nyengir kuda.

"Hehe maap semua, lanjut rey. Gausah liat kesini" ucapnya malu.

"Pelan anjir!" Pekik safira.

"Ya lo aneh anjir, bisabisanya lo lupa varo udah nembak lo tapi ga lo jawab² sampe sekarang, untung dia sabar ye" ucap alyshia.

"Iyaudah si ntar gue jawab abis selese rey sama sania. Liat depan gih siapin hati buat liat mas crush nembak sahabat tersayang kita" alyshia menatap malas pada safira.

"Kuat lo?" Ucap selly menyenggol lengan alyshia. Ia menoleh menatap selly, "kuat kok tenang aja, gue udah move on!" Ucap alyshia mantap.

"Yakin?" Alyshia mengangguk. "Kalo lo? Kuat ga liat rey nembak sania?" Tanya alyshia, selly menoleh cepat, "knapa gue harus ga kuat?" Ucapnya menatap rey dan sania.

"Kali aja lo juga suka sma rey?" Bisik alyshia tepat ditelinga selly, selly membulatkan matanya kaget dan menatap tajam alyshia, "gak! Gue udah suka sama orang lain"

"Siapa?


Saat ini sania dan rey berada ditengah lapangan, atensi semua murid yg tadinya fokus kearah ray dan calista berubah kearah sania dan rey. Teriakan semua murid sdikit membuat sania tak nyaman.

"Rey, lo jangan aneh² deh" ucap sania lirih, rey menggeleng, mungkin ini waktunya.

"Sania Michelle, Kita udah kenal lama bahkan dari kecil kita udah bareng². Bohong kalo aku bilang ga pernah tumbuh rasa lain dihati aku slain rasa sayang seorang sahabat. Aku pengin kamu tau 1 hal, sekalipun dulu kamu minta aku buat kita sedikit menjauh tapi itu gak merubah perasaan aku ke kamu chell."

"Rey, aku- ucapan sania terpotong, ia menoleh kearah teman²nya dan juga selly. Mereka mengangguk tersenyum. Sania kembali menatap rey.

Rey meraih tangan sania, "Izinin aku buat jadi salah satu alasan kamu bahagia ya, izinin aku buat bisa jadi orang yg slalu ada distiap moment yg kamu lalui, Jadi pacar aku ya?"

'terima!'
'terima!'
'terima!'
'terima saan!
'kita selalu dukung lo!' teriakan murid² dan teman²nya membuat sania merasa sangat beruntung berada diantara mereka skarang.

Sania mengangguk, "Aku mau!" 2 kata yg dilontarkan sania mampu membuat rey dan teman²nya tersenyum senang tak terkecuali alyshia, 'gue ikut seneng san' batin alyshia.

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang