Part 49

139 15 5
                                    

Jam pelajaran telah usai, kini semua murid berhamburan keluar kelas tak terkecuali rey dan teman²nya.

"Lo jadi ?" Tanya varo pada rayen. Rayen mengangguk, "Jadi, kalian bantuin gue ya"

"Sip, gampang"
"Trus ini mulai dari mana?" Rayen membisikkan rencana yg akan dilakukan nantinya.

"Oke, rey tolong dong hubungi sania" pinta rayen, "gue ke kelasnya aja, kalian duluan ke lapangan nanti gue nyusul" ucap rey diangguki teman²nya.

"Good luck ray!" Ucap rey seraya menepuk bahu rayen dan melangkah meninggalkan kelas.




"Gaes gue susulin caca ya!" Ucap sania.

"Baik-baik lo, ntar diamuk caca" ucap safira menakut-nakuti sania.

"Apaan si bukannya doa yg baik-baik" sahut sania. "Kalian ke lapangan aja dulu, pasti cowo² juga udah dilapangan"

Kedua temannya mengangguk, "hati-hati san, caca biasanya makan orang" ucap alyshia ikut mengompori, sania menatap malas padanya.

"Udah lah kelamaan sama lo pada nambah ga bener" ucap sania seraya melangkah meninggalkan kelas.

Sesaat sampai depan kelas sania bertabrakan dengan rey mengakibatkan sania kehilangan keseimbangannya, untungnya dengan cepat rey menahan badan sania.

Terjadi eye contact beberapa detik sebelum, 'ekhem! Ciyeeee!' suara dari dalam kelas menyadarkan sania.

"Thanks" ucap sania dan menoleh kedalam kelas, "gue tonjok ya lo pada"

"Lo ngapain disini, bukannya ke lapangan?" Tanya sania pada rey.

"Diminta rayen jemput kamu sama temen² kmu" jelas rey, sania mengangguk.

"Tuh temen gue didalam" rey menengok kearah kelas sania, hanya ada safira dan alyshia, "calista mana?"

"Kabur ke rooftop"

"Kok bisa?" Sania menghela nafasnya. "Tadi pagi dia liat gue digandeng rayen, dia salah paham. Ini mau gue susulin kesana"

"Aku anter ya" sania menggeleng "biar gue aja, lo sama mereka aja. Bye!" Ucap sania seraya meninggalkan rey.

Rey melangkah kearah pintu kelas sania. "Masih mau disini lo pada?" Tanya rey pada kedua teman sania. Dengan cepat safira dan alyshia beranjak dari duduknya.

"Ah ayo pacar sania, kita ke lapangan" ucap safira.



Sania berjalan menyusuri lorong sekolah menuju rooftop, sesampai didepan pintu rooftop dia melihat bulan yg berdiri sendirian di dekat pintu rooftop.

"Loh, agnes? Ngapain berdiri disini? Cosplay jadi penjaga pintu?" Tanya sania, bulan menatap sania malas.

"Sepupu lo memang kurang ajar, gue disuruh nunggu disini" sahut bulan.

"Selly? Dia didalem? Knapa lo ga masuk aja skalian?" Bulan menggeleng, "mereka butuh waktu berdua kyanya" sania nampak diam.

"Calista berantem sama lo ya?" Sania mengangguk, "tumben, apa masalahnya?"

"Dia salah paham sama gue, tdi pagi dia liat gue digandeng rayen" jelasnya. Bulan membulatkan matanya. "Bukannya lo sukanya sama rey, kok bisa sama rayen?"

"Gue sentil ya mulut lo!" Ucap sania seraya menyentil kan jarinya didepan muka bulan, bulan hanya terkekeh.

"Makanya tadi gue bilang salah paham, trus dia marah sama gue" bulan manggut², "iyaudah masuk gih trus suruh selly keluar, gue laper!!"

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang