Part 29

153 20 4
                                    

Baik selly maupun sania menatap orang yg didepannya saat ini, "kok lo yg bukain si?" Tanya selly pada orang itu.

Orang itu nampak bingung dengan pertanyaan selly yg konyol, "ya emng knapa? Ini rumah gue" sahut orang itu.

"Tapi gue mau bunda yg bukain" sahut selly, orang itu mendelik, "dih mama gue itu"

"Ye bodoamat. Minggir!" Ucap selly nyelonong masuk gitu aja. Sania yg sedari tadi hanya diam tersenyum kikuk "maaf ya rey," ucap sania tak enak hati. Rey mengangguk.

"Gapapa, ayo masuk" ajak rey diangguki sania. Selly berjalan masuk mendapati nabila yg masih sibuk dengan drakornya. "Kak bilaaaa!" Teriak selly memeluk nabila dari belakang, nabila menoleh mendapati selly yg tengah memeluk dirinya.

"Hai cantik" ucap nabila mempause serial drakornya, "kaka nonton apa?" Ucap selly beralih duduk disamping nabila. Nabila melihatkan layar ponselnya. "Drakor biasa" ucapnya.

Selly mengangguk "hm kak?" Panggil selly, nabila menatap selly, "knapa cantik?" Tanya nabila mengelus pipi selly. "Kak, selly mau pamit sama kak bila" ucapnya lirih seraya menunduk kan kepalanya.

Nabila paham jika selly tak ingin pergi dari indonesia meski sementara, "jangan nunduk sayang" ucap nabila lembut, selly menatap nabila. "Selly kapan flight?"

"Nanti malam kak" nabila mengangguk, "kak bila ikut nganterin selly boleh?" Selly tersenyum senang, "serius? Kak bila mau nganterin selly?" Nabila mengangguk "boleh, selly seneng kak bila ikut nganterin"

"Bunda juga boleh ikut ga?" Tanya mama rey yg tiba-tibaa muncul bersama sania dan juga rey, selly menoleh kearah bundanya dan menatap nabila kembali, nabila mengangguk, selly langsung berlari kearah bundanya, "bunda mau ikut nganter selly juga?" Ucapnya memeluk sang bunda.

Mama rey mengangguk cepat, "yeay! Selly seneng bunda ikut"

"Bun, makasih ya" ucap sania, mama rey mengangguk. "Sama-sama sayang" sania menatap rey, "Lo ikut?" Tanya sania. Rey terdiam menatap sania, ah sania lupa. "Kamu ikut?" Ucap sania meralat kosakatanya.

Rey mengangguk, selly melihat itu "dih emng lo diajak?" Rey menatap selly malas. "Gue juga males, gue cuma mau jagain sania aja. Lo gausah balik aja skalian" ucap rey, selly yg mendengar itu menatap sania cemberut "Michi, pacar lo" adu selly.

Selly beralih menatap bundanya, "bun, rey jahat sama selly" adu selly. "Ngapain ngadu sama nyokap gue?" Selly menatap mama rey, "bunn..

"Rey.. "ucap mama rey menatap tajam pada rey. Selly menjulurkan lidahnya pada rey, "ngeselin lo" ucap rey.

Akhirnya semua berkumpul diruang keluarga, selly yg suka cerita banyak, nabila dan mama rey yg dengan senang menanggapi cerita² selly, sampai tak sadar waktu berlalu bgitu cepat, sania menatap kearah selly, "sell" panggil sania.

Selly menoleh, "yuk, kita harus kerumah safira dulu" ucap sania, selly mengangguk beralih menatap nabila dan mama rey, "bun, selly pamit ya selly harus pamitan juga sama temen² selly" ucap selly.

Mama rey mengangguk, "gapapa, nanti malem bunda sama kak bila sama rey juga kerumah kamu ya" selly mengiyakan. Sania beranjak dari duduknya. "Bun kalo gitu sania sama selly pamit" ucapnya menyalami mama rey.

"Kak, sania pulang dulu ya" ucap sania beralih memeluk nabila, "hati-hati san" sania mengangguk. "Yuk sell" ajak sania.

"Aku anter sampe depan ya" ucap rey diangguki sania.

"Mah, rey anter sampe depan" mama rey mengangguk.

"Assalamualaikum bund, kak" ucap sania selly bersamaan. "Waalaikum salam sayang, hati-hati ya"

Di depan rumah rey.

"Makasih rey, kita balik ya" pamit sania, rey mengangguk. "Nanti malem aku kerumah"

"Bye rey!" Teriak selly. Kali ini sania yg menyetir, "sell kita kerumah safira, ada caca juga disana" selly mengangguk.

Tak butuh waktu lama untuk sampai kerumah safira, sesampainya didepan gerbang rumah safira ternyata sudah ada bulan yg menunggunya. "Nungguin gue lan?" Tanya selly seraya turun dari motor sania.

Bulan mengangguk seraya membukakan pintu gerbang rumahnya. "San, bisakan?" Tanya bulan, "hm bisa"

"Tolong tutup sekalian ya, lo ikut gue" ucapnya menarik tangan selly untuk masuk, sedangkan sania harus menutup gerbang lebih dulu, "dasar!" Desis sania.

"Laan, pelan dong!" Ucap selly, bulan tak menghiraukan ucapan selly, stelah sampai di taman belakang rumah safira bulan melepaskan tangan selly.

"Rame bgt" ucap sania yg tiba² udah ada disamping selly, selly menatap sania. "Lo lari? Cepet amat nyampe sininya" sahut selly.

Selly menatap orang² yg ada ditaman rumah safira, "kok ada lo?" Tanya selly stelah melihat ada alyshia juga. Alyshia mengerutkan dahinya. "Ya knapa? Ini rumah temen gue" sahut al.

"Tapi lo ga diajak" sahut selly ketus, sania menyenggol lengan selly, "ga boleh gitu ah" ucap sania. "Tapi chi?- ucap selly menatap sania. Sania menatap tajam selly, "okeeh" finall selly.

"Jelasin ke gue sama bulan sekarang" ucap calista yg sedari tadi diam, selly menatap calista, "jelasin apa?" Tanya selly polos.

"Lo mau gue dorong dari sini ke bawah ga?" Ucap bulan sinis, selly terkekeh. "Gue harus balik ke amrik!" Ucap selly.

"Hah?!" Ucap mereka kompak kecuali sania.

"Biasa aja dong!" Ucap selly yg menutup telinganya.

"Kenapa tiba²?!"
"Lo bakal balik lagi kan?!"
"Brapa lama?!"
"Kapan?!" Ucap mereka bergantian. Selly menghela nafasnya. 'huuuh'

"Daddy gue yg minta, gue bisa apa? Ntar malem gue flight" jelas selly.

"Hah?!"

"Hah heh hah heh mulu! Main keong lo pada?" Ucap selly, sania terkekeh. "Jadi intinya ntar malem selly flight" ucap sania. Semua beralih menatap sania, "gue ikut!" Sahut calista bulan bersamaan.

"Gue juga!" Ucap safira, alyshia nampak bingung, "gue boleh ikut?" Sania mengangguk, "bole-

"Ngga!" Ucap selly cepat memotong ucapan sania. Sania menyenggol lengan selly, "sell !" Selly menatap sania, "apa?!"

"Biarin aja cia ikut" selly menghela nafasnya. "Oke, lo boleh ikut!" Ucap selly, alyshia mengangguk, "thx sell".

"Lo ga lama kan disana?" Tanya bulan menggenggam tangan selly, selly menoleh kearah bulan, "gak, gue usahain scepatnya gue balik"

"Lo harus sering² telpon gue!" Ucapnya memeluk selly, selly mengangguk seraya mengusap punggung bulan.

"Lo jaga diri baik² ya, gue ga bisa ada disamping lo" ucap selly melepas pelukan mereka. "Ra, jagain michi ya" pinta selly menatap safira, safira mengangguk.

"Gue bisa jaga diri sell" ucap sania. "Gue ttep ga tenang,"

"Lo tenang aja sell, ada kita yg bakal jagain sania sama bulan" ucap alyshia diangguki calista dan safira, selly beralih menatap alyshia.

"Gue ga percaya sama lo"ucap selly

"Kenapa?" Tanya alyshia menatap selly. "Karna lo salah satu orang yg punya peluang besar buat nyakitin sania!" Semua menatap selly tak percaya, "sell ! gue sahabatnya, mana mungkin gue nyakitin sania"

Sania menatap alyshia dan selly bergantian, "sell !" Sahut sania, Selly menatap sania tajam, "apa?! Mau belain sahabat lo ini?"

"Lo disini mau pamit sama mereka, jangan brantem gitu" ucap sania, "ayo pulang" ajak sania. "Gue belum selese chi!" Sania tak menghiraukan selly.

"gaes kita pulang dulu ya selly belum selese packing, nanti malem kalo yg mau ikut, kerumah ya." ucap sania seraya menarik selly. "Oiya ra, nitip motor kuncinya ditempat biasa. Al sorry ya" ucapnya seraya menarik selly keluar.

"Gue ga mungkin nyakitin sania..





















Jangan lupa vote dan komennya!!!

_anothertan✨
~02Februari2023~

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang