Part 24

149 22 1
                                    

Stelah kepergian sania,baik calista maupun Safira menatap alyshia jengah, bagaimana bisa dia segampang itu buat pengakuan kalo dirinya suka sama rey, cowo yg ditaksir sania dari dia kecil.

"Lo ga serius kan?" Ucap safira, alyshia menatap safira "apa?" Sahutnya.

"Pengakuan lo barusan!" Ucap calista dan safira bersamaan, "kalo iya beneran gmana?" Tanya alyshia. Calista dan safira membulatkan matanya. "Lo jngan gilak!" Ucap mereka.

"Emang kenapa? Toh sania ga suka sama rey, jadi gue bebas² aja dong" sahut alyshia. "Sania suka!" Ucap safira keceplosan. "Sania suka? Lo gausah ngarang deh jelas² dia sendiri bilang ga suka"

"Al, lebih baik lo jangan deketin rey deh" sahut calista. "Knapa si?knapa kalian nglarang gue buat deket sama rey?" Tanya alyshia. Calista nampak berfikir.

"Karna jefan suka sama lo" ucap calista. Alyshia menatap calista malas, "tapi gue gasuka sama dia ca!"

"Rey juga ga suka sama lo" sahut safira cepat, al menatap safira, "lo ga usah sok tau"

"Terserah lo deh al, gue udah ngasih tau lo dari awal ya!" Sahut safira.



"Cia apaan si, maksudnya apa coba suka sama rey" gerutu sania memasuki gerbang rumahnya. "Tapi gue juga knapa malah marah² ga jelas gini, ya masa gue cemburu" ucapnya yg tak sadar sudah berada didepan pintu rumahnya.

Sania berjalan memasuki rumahnya tanpa memperdulikan orang² yg ada diruang keluarganya. "Michi !" Panggil selly menyadarkan sania. Sania menoleh menatap selly dan juga nabila yg ternyata masih ada dirumahnya.

"Kak bila masih disini?" Tanya seraya menghampiri selly dan nabila. Nabila mengangguk, "kaka nungguin kamu" ucapnya.

"Maaf ya kak, sania jadi buat kaka nunggu" ucapnya tak enak hati, nabila mengangguk. "Lo knapa chi?" Tanya selly. Sania menggeleng, "gue gapapa" ucapnya. Sania menatap nabila, "kak, sania boleh ke kamar?"

Nabila mengangguk, "boleh, istirahat ya" ucapnya tersenyum, "maaf ya kak, jadi malah ninggalin kak bila sama selly" nabila mengangguk, "gapapa chi, kak bila biar sama selly" ucap selly yg spertinya mengerti keadaan sania saat ini.

Sania mengangguk "makasih sell" ucap sania seraya melangkah ke kamarnya.

Sesampainya dikamar sania langsung merebahkan dirinya dikasur kesayangannya itu, "hhhh, gue knapa si? San come on, siapapun boleh suka sama rey" ucapnya pada diri sendiri.

Tok. Tok. Tok

Suara ketukan pintu kamar sania terdengar, menyadarkan sania yg sedari tadi uring-uringan ga jelas, "siapa?!" Teriaknya yg enggan bangun.

"Selly. Gue boleh masuk?" Ucap orang itu yg ternyata selly, sania beranjak dari tidurnya.

'ceklek!'

"Kenapa sell?" Tanya sania yg hanya memunculkan kepalanya. "Gue boleh masuk?" Tanya selly. "Kak bila?" Tanya sania.

"Udah balik barusan" Sania mengangguk seraya membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan selly untuk masuk.

Selly mendudukkan dirinya diranjang sania, menepuk² tempat disampingnya mengisyaratkan untuk sania duduk. "Michi, lo knapa?" Tanya selly menggenggam tangan sania.

"Gue gapapa sell" ucapnya tersenyum, "michi.. gue bukan kayla yg bisa lo bohongin" ucap selly. Sania menghela nafasnya, beranjak dari tempat tidurnya melangkah kearah meja belajarnya.

"Sell, gue gatau, gue bingung" ucap sania seraya mengambil pigura yg ada di meja belajarnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang