Part 12

180 17 0
                                    

Sania berjalan kearah dapur, "awas aja ya kalo mereka ngomongin gue" ucap sania ntah kesiapa. Saat hendak menuangkan minuman kedalam gelas, seseorang datang mengagetkan sania.

"San? Bikin minum?" Tanya orang itu, sania menoleh dengan cepat, "astaghfirullah" ucapnya mengelus dadanya. "Bundaaa!" Ucap sania cepat. Mama rey menghampiri sania. "Eh bunda ngagetin kamu ya?" Ucapnya.

Sania menggeleng, "bunda perlu sesuatu? Biar sania bawain sekalian"

"Bunda cuma mau ambil minum doang" sania dengan cepat mengambil 2 gelas lagi untuk bunda dan maminya. "Makasih sayang" sania mengangguk.

"Bun, sania duluan ya mau kasih ini buat rey sama fira" mama rey mengangguk, sania melangkah kembali ke taman belakang.

Sesampainya di taman, "ngomongin gue kan lo pada" ucapan sania sontak membuat 2 insan yg sedang ngobrol menoleh dengan cepat.

"Iya, ganggu lo! Sono dulu belum selese ini" ucap rey, sania yg mendengar itu melangkah kearah safira.

"Dia ngomongin gue apa? Yg jelek² ya?" Tanya pada safira, rey yg mendengar itu memukul lengan sania pelan.

"Plak!" "Aduh!"
"Apaan si rey! Sakit!" Ucapnya mengusap lengan yg dipukul rey, "lagian sembarangan bgt, gue mana ada ngomongin lo yg jelek²" sahutnya.

"Siapa tau aja" ucap sania kembali menatap safira, "ra" panggil sania bertepatan itu handphone yg sedari tadi safira pegang berdering. "Bentar san" ucapnya lalu melihat notif handphonenya.

Caca bocil🐣
Ra, rumah sania yuk! Gue otw"
Read.

"San!!" Ucap safira menoleh kearah sania dan rey bergantian, sania yg melihat ekspresi tegang safira bingung, "apaan si, gue disamping lo ini loh" ucap sania.

Safira memperlihatkan chat yg barusan masuk ke handphonenya pada sania, "Hah!" Kaget sania.

"Gue bales apa dong, ga mungkin kan dia kesini sementara masih ada ni anak disini" ucap safira seraya menunjuk rey, "kenapa jadi gue dibawa²" sahut rey.

"Berat kali bawa² lo" ucap sania santai.

"Haha jokes lu kuno!" Ucap rey. Safira yg melihat keributan didepannya pun melerai, "heeh, jangan ribut dulu, ini caca dibalesin apa weh"

"Telpon telpon telpon" usul rey, sania dan safira menoleh "ngasih solusi yg bener!" Ucap sania.

"Bener ini, ck ah lama" ucap rey merebut handphone safira, dan menelpon caca. Ga butuh waktu lama telpon tersambung.

"Halo ra, knapa malah telpon?" Ucap calista, safira yg mendengar itu, menatap rey tajam. 'gue jawab apa?!" Ucapnya tanpa suara.

'bilang, kerumah gue aja, jangan rumah sania' ucap rey lirih.

"Ra? Hallo?" Ucap calista yg tak mendapat jawaban safira.

"Hallo ca, sorry tadi ada bulan. Gimana?" Ucap safira.

"Main ayok kerumah sania, gue udah dibelokan ke blok rumah kalian"

"Eee- ca kerumah gue aja, sania ada dirumah gue"

"Lah kok tumben"ucap calista, "ih parah bgt gak ngajakin gue?!" Lanjutnya.

"Gak gitu weeh, ini baru mau ngajak lo tapi lo udah duluan ngchat, iyaudah buruan kesini" ucap safira.

"Oke bentar lagi sampe, tungguin gue loh!!" Ucapnya mematikan telponnya secara sepihak.

Don't want other people to know [ReySan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang