10. mungkinkah jatuh cinta?

1.5K 120 64
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥

"Bang reno?" Tanya rasyah pelan namun arthur tidak dapat mendengarnya. Lebih tepatnya, gadis itu bertanya kepada dirinya sendiri.

Reno?

Apakah reno yang arthur maksud adalah reno yang ghazi ceritakan padanya tadi?

"Lo udah makan dek?" Tanya reno pelan sesaat setelah masuk ke dalam rumah, lalu mendapati adik bungsunya duduk berhadapan dengan seorang gadis didepan meja ruang tamu.

Rasyah membeku dan matanya terbuka lebar menatap reno yang tersenyum kearahnya, pemuda itu tatapannya terasa sangat lembut dimata rasyah serta senyuman pemuda itu membuat rasyah ikut tersenyum seakan terhipnotis.

"Ini siapa dek?" Tanya reno pelan membuat rasyah menggelengkan kepalanya cepat menyadarkan dirinya sendiri dari lamunan panjangnya yang tersenyum kearah reno.

"Kak acha bang, guru les private gue" jawab arthur.

"Guru les? Tumben lo mau les private.. les biasa aja lo ogah-ogahan" tanya reno.

"Bang azi yang maksa, tapi gue suka belajar sama kak acha bang, gue berasa punya kakak cewek" jawab arthur dengan semangat membuat rasyah tersenyum mendengar kalimat dari bocah itu.

"Lo udah makan, azi gimana?" Tanya reno.

"Gue udah makan bang, bang azi tadi bilang sebelum jemput kak acha dia udah makan" jawab arthur.

Reno mengela nafas pelan mendengar jawaban dari adik bungsunya itu, karena ia yakin bahkan sangat yakin. Kalau ghazi! Adiknya yang keras kepala itu belum makan.

Dan dapat dipastikan bahwa ghazi meminum obatnya tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu dengan makanan.

"Acha udah makan?" Tanya reno kepada rasyah kali ini dengan nada lembut.

"Udah. nama gue rasyah kak, arthur yang manggil gue acha sejak pertama bertemu tadi" jawab rasyah sedangkan reno hanya tertawa pelan.

Dirinya sangat mengenali arthur, dan adik bungsunya itu sejak dulu tidak pernah berubah.

Dia akan memanggil nama seseorang dengan panggilan yang dirinya sukai, bahkan ghazi dipanggil arthur dengan sebutan azi membuat semua anggota keluarganya yang lain kebiasaan memanggil ghazi dengan panggilan azi.

"Rasyah? Nama yang cantik!! Tapi acha lebih nyaman di panggil, gak papa kan cha?" Tanya reno.

Rasyah mengangguk dan tersenyum, pipi gadis itu bersemu merah mendengar kata-kata yang keluar dari bibir reno dan entah kenapa rasyah malah tersipu setiap reno tersenyum kearahnya.

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang