30. keputusan tepat?

1.5K 115 18
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥

"Udah cha, gue udah makan. gak ada yang sakit! Kalian lanjut lagi aja jangan perduliin gue" jawab ghazi pelan menjawab gadis itu dengan kebohongan.

Ghazi kembali terdiam dan kembali fokus pada layar televisi yang menyala, sejujurnya ia masih merasa tidak nyaman dan cukup merasa mual sejak tadi namun dirinya tetap tidak beranjak pada tempat nya dan mencoba mengabaikan rasa sakitnya karena masih ingin berada di antara arthur dan juga rasyah yang sedang dalam proses belajar mengajar.

Rasyah bangkit lalu berjalan perlahan mendekati ghazi membuat baik ghazi maupun arthur mulai menatap gadis tersebut dengan bingung.

Hingga tidak berapa lama rasa penasaran kedua pemuda tersebut terjawab di saat rasyah menyuapkan permen mint ke mulut ghazi membuat ghazi dengan reflek membuka mulut nya dan menerima permen tersebut dengan tersenyum dan penuh semangat.

Bahkan detak jantung nya berdetak dalam tempo cepat ketika ibu jari gadis itu menyentuh bibir bawah nya, hingga membuat nya mulai salah tingkah.

"Thank's cha. ." ujar ghazi pelan dan tersenyum lembut.

"Lain kali kalo mual atau perut lo ngerasa gak enak, makan permen bisa ngebantu zi!" Ujar rasyah dengan tersenyum lalu kembali duduk ke tempat asal nya.

Hingga tidak berapa lama pandangan mata ghazi berubah sendu di saat melihat rasyah yang sedang menatap seseorang dengan mata berbinar dan juga khawatir karena melihat reno yang baru pulang, Memasuki rumah dengan baju yang basah kuyup.

"Lo kehujanan bang, kok bisa?" Tanya arthur kepada abang sulung nya itu.

"Mbak ayu!!" Teriak ghazi sedikit keras memanggil asisten rumah tangga mereka.

"Kan abang bawa motor lo dek, lagian hujan nya pas banget di lampu merah. Mau teduh udah terlanjur basah juga, ya udah abang langsung pulang aja" ujar reno menjawab pertanyaan dari adik bungsu nya tersebut lalu menerima handuk yang di berikan mba ayu kepada nya.

"Mau teh hangat, atau apa mas reno?" Tanya mba ayu kepada reno yang mulai mengeringkan rambut nya menggunakan handuk yang baru saja ia berikan.

"Gak perlu mba, mba masak dulu aja buat makan malam. saya mau keluar lagi" ujar reno lagi lalu memberikan jaket kulit yang ia kenakan kepada mba ayu.

"Baik mas, mba ke belakang dulu" ujar mba ayu dan setelah itu langsung ke dapur untuk melakukan perintah dari reno.

"Baru juga pulang bang, mau kemana lagi?" Tanya ghazi pada reno.

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang