20. keras kepala

1.7K 101 7
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥


"

Lo yang diem bang dan dengerin gue" teriak arthur pula tidak mau kalah dan malah menatap abang terakhirnya itu dengan tajam.

membuat reno dengan cepat bergerak memegangi arthur mencoba memberikan ketenangan pada adik bungsunya itu sedangkan regan memegangi ghazi karena sepertinya diantara mereka tidak ada yang mau mengalah.

"Lo bisa dengan mudahnya bilang begitu ke gue dek. Tapi lo gak pernah ngerasain jadi gue. gue hanya akan menjadi beban buat papa nantinya" ujar ghazi lirih.

"Gue mohon bang" ujar arthur mencoba membujuk kembali abangnya tersebut.

"Kayanya ada yang salah dalam pola fikir lo bang! Papa gak mungkin ngebiarin lo. dia bakal khawatir jika tau bagaimana kondisi lo dan papa pasti akan cari cara agar lo bisa sembuh bang" ujar arthur.

"Jujur ya bang?"

"Arthur ada benarnya dek, lo bisa lanjutin pengobatan dirumah sakit papa" ujar regan menimpali perkataan arthur membuat reno ikut mengangguk setuju.

Ghazi menghela nafas pelan setelah mendengar kalimat yang keluar dari bibir adiknya dan juga abangnya, Pemuda itu berfikir keras hingga pada akhirnya dirinya angkat bicara.

"Kasih tau papa, kalau mau  juga kalian bisa kasih tau ke mama karena gue gak akan menahan kalian lagi untuk ngelakuin hal itu" ujar ghazi membuat ketiga saudaranya itu mulai menatapnya tidak percaya.

"Lo seriusan dek?" Tanya reno bingung dan cukup keheranan.

Bagaimana tidak?

Bahkan selama ini ghazi selalu melarangnya untuk mengatakan perihal kondisi tubuhnya kepada semua orang.

Namun . . .Saat ini!
Karena bujukan adik bungsunya apakah ghazi benar-benar luluh dan membiarkan mereka mengatakan yang sebenarnya.

"Kalian bisa kasih tau ke mereka bang! Namun detik itu juga kalian gak akan pernah ngeliat wajah gue lagi. karena gue akan pergi jauh dari kehidupan kalian" ujarnya dan sedikit menjeda kalimatnya.

"Gue akan pergi sejauh mungkin dan sejauh yang gue mampu namun gak mampu kalian cari" lanjut ghazi pelan dengan tersenyum lembut.

"Lo bisa-bisanya bilang kekita kaya gitu sambil senyum" ujar regan kesal dan menatap adiknya itu tidak percaya begitu pula dengan reno dan juga arthur.

"Apa lo gak bisa turunin ego lo dikit dek, kita ngelakuin semua itu juga demi kebaikan lo" ujar reno.

"Gue lagi gak mau debat sama kalian, biarin gue istirahat" ujar ghazi lalu beranjak kembali kekamarnya meninggalkan ketiga saudaranya yang masih menatapnya tidak percaya.

Ghazi beranjak tanpa menoleh sedikitpun, pemuda itu benar-benar yakin bahwa perdebatan yang mereka ributkan tadi sudah ia menangkan.

"Kalian diem aja bang?" Ujar arthur kesal dan menatap kedua abangnya itu dengan tajam.

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang