🔥
"Di anterin temen rara yah" ujar rasyah sembari menoleh kebelakang membuat danang dan juga adiknya ransyah ikut menoleh lalu mendapati ghazi yang berdiri di ambang pintu sembari tersenyum lembut.
"Maaf om, saya yang mengantar rasyah pulang. takut terjadi apa-apa sama rasyah kalau dia pulang sendiri. Rasyah maksa mau bawa motor sendiri untuk pulang" ujar ghazi setelah diberi izin untuk masuk kedalam kamar.
"Enggak, om yang harusnya ber terimakasih sama kamu karena udah mau jauh-jauh untuk anterin rara pulang ke bandung dengan selamat terimakasih juga sudah jagain putri om" ujar danang membuat ghazi tersenyum.
"Nama kamu teh siapa?" Tanya danang kali ini.
"Ghazi om" ujar ghazi cepat sembari menjulurkan tangan kanannya dan diterima hangat oleh pria paru baya tersebut.
"Ehh neng rara udah pulang, ayahnya gimana? Udah baik-baik aja kan sekarang?" Tanya salah seorang ibu-ibu yang sedang berbelanja ditukang sayur yang saat ini didatangi oleh rasyah dan juga ghazi.
"Iya neng, gimana ayahnya?" Tanya si mbok penjual sayur tersebut.
"Alhamdulillah ayah udah jauh lebih baik mbok" jawab rasyah dengan tersenyum.
"Ohh iya, ini siapa neng rara?" Tanya si mbok itu lagi.
"Teme.."
"Kenalin bu, pacarnya rasyah!" ujar ghazi berbohong menjawab pertanyaan wanita tersebut membuat rasyah yang sedang memilih sayuran dan hendak menjawab pertanyaan yang ditujukan untuknya itu tertegun akan jawaban spontan pemuda yang ada disebelahnya itu, hingga membuat dirinya menatap ghazi tajam.
"Duh neng rara, pacarnya teh kasep pisan. keliatannya juga anak orang kaya ya? Mobilnya teh bagus pisan, si mbok gak pernah liat mobil semewah itu" ujar salah satu ibu-ibu yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romance#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi