🔥
"Di mana adik kamu, keadaan nya udah lebih baik kan?" Ujar romi yang baru saja sampai sembari menatap arloji berwarna gold milik nya, mengisyarat kan bahwa diri nya sedang di kejar oleh waktu.
Namun. . .
Belum sempat arthur maupun regan menjawab pertanyaan sang papa, tatapan mata mereka teralihkan pada tubuh rangga yang menghampiri mereka dengan cepat.
"Kenapa mas rangga?" Tanya regan panik karena melihat wajah rangga yang terlihat panik.
"Kondisi tubuh nya memburuk re, dokter abdi memutuskan untuk memindahkan ghazi ke ruang ICU" jawab rangga cepat dan setelah itu langsung berlalu pergi meninggal kan ke tiga orang laki-laki yang terlihat cukup terkejut akan perkataan rangga barusan.
Terutama Romi!!
"Apa ini?" Tanya romi yang terlihat kebingungan.
"Maksud nya apa ini regan, arthur. . jawab papa!!" Teriak romi karena kesal dengan ke dua putra nya tersebut yang seperti nya tidak ingin menjawab pertanyaan nya.
"Pah. . ." ujar arthur dengan lirih pada akhir nya dan pemuda itu langsung terisak pelan membuat jantung romi mulai sedikit berdetak tak beraturan karena mulai merasakan perasaan takut itu.
"REGAN!!" Teriak romi dengan sangat keras kali ini karena sangat kesal akan kedua putra nya yang masih tutup mulut
Bahkan ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang menatap mereka dengan penuh tanda tanya.
"Kanker hati stadium akhir pah, bahkan kanker ghazi menyebar dengan sangat cepat ke organ vital yang lain" ujar regan menjawab sang papa.
Plakkk
"Berhenti bercanda regan, jangan pernah mencoba untuk membohongi papa" ujar romi murka setelah menampar wajah sang putra.
Regan terdiam lalu tersenyum sinis memegang pipi nya yang memerah karena menerima perlakuan kasar dari sang papa.
"Apa kondisi seperti ini pantas untuk di jadikan lelucon pah?" Jawab regan dengan lirih.
Romi terdiam dan meluruh ke lantai setelah mendengar jawaban dari putra kedua nya itu, dirinya memang menunggu jawaban!
Namun bukan jawaban yang seperti ini yang dia inginkan.
Kenapa semua nya terasa sangat mengejutkan, kondisi putra nya jauh dari kata baik dan dia tidak mengetahui hal itu.
"Kenapa kalian baru kasih tau papa sekarang, kenapa? Ghazi putra papa juga bukan hanya kalian" ujar romi menatap kedua putra nya dengan tatapan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romance#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi