37. tidak ada harapan?

2.2K 126 40
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥

"Lo ngomong apa regan, lo nge doain ghazi mati?"

"lo nge doain hal buruk terjadi pada ghazi. adek lo sendiri" teriak reno murka akan kata-kata yang keluar dari bibir sang adik.

"Gue gak pernah nge doain hal buruk untuk ghazi bang! Bahkan sedikit pun gak pernah terlintas di fikiran gue untuk nge doain hal buruk buat adek gue bang" ujar nya dan mulai terdiam sesaat.

"Namun. . ."

"Setidak nya kita harus bersiap untuk kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi kepada ghazi hingga tidak akan ada penyesalan pada akhir nya, gue berfikir secara logis meski terasa berat untuk difikir kan" lanjut nya lagi dengan lirih menjawab abang nya itu membuat reno terdiam akan jawaban adik nya itu dan mulai berfikir secara logis seperti apa yang di katakan regan.

"Maaf" lirih reno.

"Asal lo tau bang. Gue berasa gak guna saat ini! Gelar gue gak ada guna nya, di saat keadaan ghazi seperti ini pun gue gak bisa berbuat apa pun" ujar regan dan terisak pelan lalu mengacak rambut nya frustasi karena merasa tidak berguna saat ini.

Dirinya bahkan tidak dapat membantu sang adik meski hanya sedikit.

"Bukan salah lo dek  berhenti nyalahin diri lo sendiri. Kalo ghazi denger lo ngomong kaya gitu, dia pasti bakalan marah dan bener-bener kesel sama lo" ujar reno berusaha menenangkan adik tertua nya tersebut.

"Bang ghazi bisa sembuh kan bang, bang azi gak gak akan ninggalin kita semua kan bang? Gue gak mau kehilangan bang azi. cuma dia yang bisa jagain dan selalu ada buat gue" ujar arthur lirih dan pada akhir nya pemuda itu terisak di saat mengucapkan kalimat terakhir nya.

"Arthur!! Dek. Ghazi bakalan sembuh, abang lo pasti bisa sembuh dan kumpul lagi bareng kita" ujar reno memeluk arthur lembut berusaha menenangkan adik bungsu nya itu yang sedari tadi terus mengkhawatir kan abang nya.

"Abang percaya pada ghazi. dia bisa bertahan!! Meski tanpa kehadiran mama dan juga papa kita bisa mandiri dan hidup baha.." ujar reno terhenti karena mendengar suara pintu yang terbuka dari ruang rawat ghazi.

"Dokter abdi?" Ujar reno menatap dokter abdi yang baru saja keluar dari ruang rawat ghazi.

"Bagaimana keadaan ghazi dok?" Tanya regan kali ini.

"Kondisi ghazi saat ini cukup stabil. Hanya saja, fungsi hati nya sudah hampir tidak bisa berfungsi dengan baik bahkan sel kanker nya sudah menyebar ke organ vital yang lain seperti jantung, paru, ginjal dan bahkan menyebar ke otak nya" ujar dokter abdi pelan sembari melepaskan masker hijau yang menutupi hidung dan juga mulut nya.

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang