17. pergi

1.7K 138 44
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥

"Gak jelas lo!" ujar arlan sedikit kesal.

"Setelah membuat semua keluarga gue bersatu dan kembali membawa the ridels menjadi utuh. gue bisa pergi dengan tenang tanpa adanya penyesalan lalu pergi menjauh dari kehidupan kalian" ujar ghazi.

"Tetapi gue gagal! Sekeras apapun gue berusaha dan segala cara gue coba lakuin agar tujuan gue bisa tercapai. namun, semuanya gagal. Dan kegagalan itu benar-benar terasa menyakitkan" ujarnya lagi melanjutkan kalimatnya.

Membuat baik vanno, ali, bisma, bryan, arlan dan roki terdiam menatap kepergian sang ketua yang terlihat sangat putus asa.

Sedangkan andra dan ravi memutuskan untuk berlari menyusul ghazi berusaha menghentikan langkah kaki pemuda itu.

"Ghazi, zi. lo gak bisa pergi tanpa ngasih penjelasan kaya gini zi" panggil andra menahan lengan ghazi namun malah ditepis kasar oleh pemuda itu.

"Tidak ada the ridels lagi zi" ujar ravi pada akhirnya.

Ghazi menghentikan langkah kakinya dan terdiam cukup lama mencoba menahan air matanya yang siap untuk kembali menetes.

Mengapa semuanya terasa berat?

Dirinya ingin pergi.
pergi jauh dari kehidupan kedelapan sahabatnya tetapi kenapa harus seperti ini?

Tidak adil bagi dirinya yang harus kembali merasakan perasaan bersalah secara sepihak tanpa bisa kembali merasakan kebahagiaan.

"Ketika lo memutuskan untuk pergi, tidak ada lagi nama the ridels zi. lo harus tau satu hal itu" ujar ravi lagi kembali melanjutkan kalimatnya.

Ghazi terdiam dan sekuat tenaga menahan isak tangisnya karena kata-kata yang diucapkan ravi padanya..

Mereka semua sudah bersusah payah membangun the ridels dari nol hingga sampai ke titik ini namun ravi dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu.

"Balik ya zi? Kita kembalikan ridels seperti awal. gak papa bukan lo sebagai ketua! Pasti berat kan? Kita bisa handle semuanya asal lo gak ninggalin kita semua ghazi" ujar andra membuat ghazi mulai mengepalkan tangannya kuat.

"Kenapa baru sekarang?
Kenapa baru sekarang andra mengatakan hal itu di saat gue suduh memutuskan untuk menyerah dan tidak mampu lagi bersabar.

Gue ingin kembali!! Sangat ingin.

Namun. . .

Semuanya tidak semudah seperti awal saat gue memutuskan untuk mundur sebagai ketua.

Sekarang benar-benar terasa sangat berat dan sangat menyakitkan"

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang