🔥
"Lagi fallin in love dia bray" jawab ali cepat dan sukses mendapat jitakan keras dari ghazi.
Namun.
Bukannya ali yang seharusnya mengadu sakit, tapi malah sebaliknya. Ghazi meringis karena selang infusnya tertarik dan hampir terlepas dari lengannya.
"Tangan yang ini kalo mau mukul gue, sakit kan tangan lo? Kalo flebitis gimana?" Ujar ali sedikit mengomel namun dengan nada khawatir sembari memegang tangan ghazi yang terbebas dari jarum apapun.
"Sampah mulut lo al. ." ujar ghazi.
"Lo punya gebetan zi? Kok kita semua gak ada yang tau" tanya ravi dengan penuh selidik.
"Ali ngaco, gak ada rav!" jawab ghazi cepat.
"Dihh gue ngaco? Jelas-jelas gue selalu ngeliat lo bareng kak rasyah. ampe dia pulang ke bandung pun elo yang anterin dia" ujar ali lagi membuat ghazi semakin menatapnya tajam.
"Gak ada!! Gue cuma jemput dia buat jadi tutor athur buat persiapan SBMPTN nanti, dan anterin dia pulang kebandung itu gue cuma gak mau ada apa-apa sama dia dijalan" ujar ghazi cepat.
"Ohh lo ke bandung buat temenin gebetan lo pulang kampung zi? Harusnya lo bilang kekita juga. jadi kita semua bisa jagain lo sama si rasyah itu" ujar bisma sedikit tertawa.
"Bacot banget mulut lo bi! Gue gak ada apa-apa sama acha. gue cuma butuh dia buat jadi tutor arthur"
"Dan satu lagi, gue anterin dia ke bandung buat liat bokapnya yang sakit. bukan sengaja pulang kampung" jawab ghazi kesal dan sepertinya pemuda tersebut mulai jengah akan serangan pertanyaan dari semua sahabatnya.
"Tuh kan!! Di kampus gak ada tuh yang manggil kak rasyah dengan panggilan acha. ghazi mah udah ada panggilan sayang aja ke pacarnya" ujar ali lagi dan tertawa pelan membuat ghazi semakin ingin mengumpati pemuda yang ada di ujung ranjangnya tersebut.
"Lo ngomong lagi gue suruh mas rangga buat usir lo al, panggilan acha itu arthur yang buat. PUAS LO!!" kesal ghazi.
"Alesan aja lo, lo fikir kita semua bakalan percaya? Gak sama sekali!!" ujar vanno ikut menahan tawanya karena ghazi yang terus-terusan membuat alasan membuat ghazi harus kembali mengeluarkan kata-kata kasarnya.
"Anjing lo semua! Bisa pergi aja gak.. bukannya sehat, tambah sakit gue" kesalnya.
Namun.
Disaat mereka masih berbincang dan berdebat satu sama lain, terdengar suara pintu yang terbuka lalu memperlihatkan seorang gadis cantik yang sedang membawa sebuah bungkusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romansa#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi