🔥
"Karena itu? Sepertinya papa gak suka ketika temennya itu tau kalo lo atlet MMA" ujar reno tidak percaya disaat mendengar penjelasan dari adiknya itu.
"Maaf bang! Gue buat malu papa lagi ya?" Tanya ghazi yang merasa sangat bersalah sedangkan reno hanya menghela nafas kasar.
Sang papa benar-benar keterlaluan padahal prestasi yang yang di dapatkan ghazi itu cukup membanggakan tetapi sikap romi benar-bebar membuat ghazi merasa sangat bersalah.
"Lo gak salah dek!"
"Bang!!" Panggil ghazi memotong perkataan reno yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya
"Hmm?"
"Lusa pertandingan terakhir gue bang, papa bakalan seneng gak ya kalo denger gue mundur dan pensiun dari MMA" tanya ghazi pelan.
Reno menatap ghazi tidak percaya, adiknya ingin berhenti bertanding?
Dirinya senang akan keputusan adiknya itu, bener-benar senang.
Tetapi kenapa?
Kenapa ghazi tiba-tiba ingin berhenti?
Bahkan sejak dulu sang adik sangat menyukai olahraga extreme itu bahkan disaat kedua orang tua mereka melarangnya.Ghazi tidak pernah mau mendengarkan
"Kenapa?" Tanya reno.
"Gue mau berhenti bang, semakin hari juga terasa semakin menyakitkan" jawab ghazi lirih
"Gue gak bisa memenangkan hati semua sahabat gue dengan kemenangan gue dan gue malah semakin ngebuat papa ngebenci gue bang" lanjut nya lagi.
"Dan lo tau? Semua perjuangan yang selama ini lo dan gue perjuangin. terlihat sangat sia-sia bang" ujar ghazi pada akhir nya.
"Dek"
"Semua yang gue lakuin selalu salah di mata papa bang, sedangkan mama. mama bahkan gak pernah perduli sama gue"
"gue gak bisa ngelanjutin semuanya lagi bang!! Gue juga bakal stop out dari study gue. Karena gue mau tenang dulu dan gue gak mau hidup penuh beban lagi jika perlu gue bakal pergi jauh sebelum tuhan mengirim gue lebih jauh lagi dari kehidupan kalian" ujar ghazi tanpa menjeda kalimatnya membuat reno yang mendengarnya mulai merasakan perasaan takut akan perkataan adiknya itu.
Karena Sang adik berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu.
"Lo ngomong apa dek? Jangan ngomong kaya gitu" ujar reno.
"Maaf bang, tapi gue capek. sakit!" ujar ghazi lagi dan pada akhirnya pemuda itu tidak dapat lagi menahan air matanya.
"Bahkan untuk pulang kerumah papa pun gue harus memberi kabar terlebih dahulu, gue anak papa juga kan bang? bukan tamu yang harus memberi kabar kapan akan datang, rumah yang harusnya juga gue tempati malah menutup pintu dengan sangat kuat"
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romance#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi