HALO GAESSS...
MINKIM KEMBALI DATANG KE STORY INI, BIAR KALIAN BISA INGET LAGI SAMA GHAZI.DAN INI PART SPESIAL YA!
JANGAN PERNAH BERHARAP UNTUK KELANJUTAN CERITA INI.🍃
"Tidak bisakah datang ke dalam mimpi untuk menyembuh kan luka?" ~Rasyah Abira
🍃🍃
"Cha?"
"Ghazi?" Lirih rasyah pelan.
Gadis itu menoleh dan membulat kan mata nya lebar di saat melihat wajah pemuda yang selama ini ia rindukan.
Yang sekarang sedang menatap mata nya dengan senyuman yang membuat rasyah merasa tenang.
"Ghazi..!!" Gadis itu berlari dengan sekuat tenaga tanpa perduli pada diri nya, hingga pada akhir nya ia terjatuh dan menunduk mulai menangis terisak.
Ghazi panik dan dengan cepat berlari menghampiri gadis tersebut, lalu mulai membantu rasyah untuk berdiri.
Hingga..
"Hah.." ghazi tersenyum dan mulai mengusap lembut bagian belakang kepala rasyah yang memeluk nya dengan sangat erat.
"Kenapa nangis cha?" Lirih ghazi pelan.
"Gue mimpi buruk zi, dan gue takut sama mimpi itu!" Jawab rasyah dengan terisak.
"Terkadang yang lo anggap mimpi itu merupakan sebuah kenyataan cha. Dan yang lo anggap nyata hanyalah halusinasi yang akan membuat lo semakin terluka" ujar ghazi tanpa melapaskan bekapan nya pada tubuh rasyah.
"Apa maksud lo zi?" Tanya rasyah lirih dengan melepaskan pelukan nya dan mulai menatap mata ghazi dengan sendu.
"Relain gue cha, relain gue dan jalani hidup lo dengan bahagia. dengan cara lo ngelupain gue, lo bisa tersadar dari mimpi yang lo anggap kebahagiaan namun pada kenyataan nya mimpi itu malah semakin ngejebak lo pada luka yang sukar sembuh" ujar ghazi pelan dan mulai tersenyum menatap gadis yang mulai menangis tersedu.
"Gue gak bisa zi! Kalau ini mimpi apa gak boleh gue menolak untuk bangun? Gue mau terus ada di sisi lo" ujar rasyah.
Ghazi mendekat..
Pemuda itu perlahan mendekat dan mulai membekap rasyah ke dalam pelukan nya membuat rasyah mulai memejamkan mata nya dan membalas pelukan ghazi dengan sangat erat."Gue selalu ada buat lo cha, gue akan selalu ada di hati lo. karena hati gue cuma gue kasih buat lo"
"Tapi lo jangan egois cha, jangan pernah egois dan nempatin diri lo sendiri ke dalam kesedihan yang mendalam, karena. Menunggu gue adalah hal mustahil yang bakal membuat lo semakin terjebak" ujar ghazi lirih.
Rasyah mendongak, menatap ghazi dengan pancaran mata penuh luka.
Namun berbeda dengan ghazi!
Pemuda itu hanya tersenyum lembut. Seakan memberi isyarat untuk rasyah juga membalas senyuman nya."Hanya lo cha.."
"Zhi!!"
"Hanya lo cinta pertama gue yang mampu membuat gue bisa bertahan selama ini. Lo juga cinta terakhir gue bahkan di saat mata ini terpejam untuk selama nya karena cuma lo yang bisa ngebuat gue bahagia hingga akhir-akhir hidup gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romance#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi