Berita yang baru saja disampaikan Mark betul-betul membuat si kembar terkejut. Ternyata selagi mereka menyusun segala rencana dan mengumpulkan seluruh informasi, Hyongjae dan Lucifer juga melancarkan aksinya. Hilangnya Lucas sudah pasti merupakan peringatan agar mereka tidak macam-macam.
"Baru saja aku dikabari oleh Xiaojun. Dia bilang Lucas sudah terlalu lama di kamar mandi, sekitar 45 menit padahal hanya ingin buang air kecil. Setelah didobrak, ternyata tak ada siapapun."
"Astaga... Hyongjae brengsek. Dia ini betul-betul licik."
Ekspresi Mark sangat khawatir. Seingatnya Lucas tidak masuk ke dalam rencana besarnya. Apakah itu berarti Hyongjae pun tidak mengetahui siapa saja yang terlibat? Tapi itu membuatnya merasa bersalah karena Lucas tak ada hubungannya sama sekali.
"Aku yakin Kak Lucas tidak akan terluka. Hyongjae itu tipe orang yang hanya melakukan hal-hal yang menguntungkannya. Menyakiti Kak Lucas tidak termasuk," ucap Jisung menenangkan Mark.
"Itu benar. Pencarian juga akan kita lakukan."
"Lalu, apalagi yang akan kita lakukan?" tanya Mark gelisah.
"Ayo jalan-jalan!"
"Eh?" Jisung dan Mark bingung. Di situasi super gawat ini Jimin malah mau bersantai?
"Tenang saja! Aku akan meminta Karina untuk menggunakan sihir pencari. Lucas akan segera ditemukan. Sambil menunggu hasilnya, ayo kita jalan-jalan sebentar. Sudah lama kita bertiga tidak menghabiskan waktu bersama. Mumpung Kak Jisung diberi cuti dan jadwal Kak Mark sedikit longgar."
"Yaa itu benar. Sudah lama sekali karena kita sibuk dengan urusan masing-masing."
"Iya kann? Ayo kita ke tempat-tempat indah Seoul!"
Jimin merasa hal ini memang sedikit memaksakan. Situasi genting begini tapi mereka malah bersantai. Namun, melihat kondisi Mark yang semakin hari semakin kusut, Jimin rasa ia butuh refreshing.
"Semenjak aku kembali aku juga belum sempat jalan-jalan loh. Gantian, sekarang giliran kalian yang menentukan kita akan kemana, hehe."
"Oh, benar juga! Bagaimana kalau kita ke Myeongdong? There's a lot of food we should try!"
Mata Jimin berbinar membayangkan berbagai kuliner Korea yang akan dijamahi lidahnya. Wah, pasti lezat sekali.
"Baiklah! Sudah kita putuskan! Tonight, we'll go to Myeongdong!"
"H-hei... are you guys serious? Situasi kita lagi gawat banget loh!" Mark memperingatkan.
"Hehehehehehehheheheh. Kita tak peduli, kak."
•••
"Jimin... kamu yakin dengan penyamaran ini? Apa tidak terlalu berlebihan?"
"Tentu saja tidak! Malam hari di Myeongdong itu seperti lautan manusia! Sangat amat ramai! Penyamaran kalian harus sempurna!"
"Ta-tapi... ngga perlu sampai crossdressing gini kan?"
Memalukan. Itulah yang kini dirasakan oleh Jisung dan Mark. Jimin mendandani mereka habis-habisan, ia bahkan rela menggunakan peralatan make up nya demi kesuksesan penyamaran. Lebih niatnya lagi, Jimin sampai menambahkan sumpalan dada untuk dua kakaknya itu.
Setelah melalui penyiksaan—maksudnya, selesai didandani dengan super niat, Jisung dan Mark melihat pantulan diri mereka di kaca.
Boom! Tak disangka mereka bisa berubah menjadi gadis cantik.
"Astaga. Ini... seriusan diriku?" Mark speechless.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Фанфикgimana rasanya punya kembaran idol dengan dirimu sebagai calon CEO agensinya?