Jimin celingukkan mencari keberadaan Karin. Sampai ia melihat seorang gadis berkacamata melambai kearahnya, Jimin langsung menghampirinya.
"Sorry telat, tadi ada masalah dikit soalnya."
"No problem."
"Oh iya, kenalin ini Kak Renjun. Dia bakal bantuin kita juga."
Renjun bersalaman dengan Karin, lalu beralih ingin bersalaman dengan Raffi yang sejak tadi berada disana juga. Renjun mengulurkan tangan, tapi Raffi hanya memandangnya berbinar-binar tanpa berniat menyambut tangan Renjun.
"Hei bocah, Kak Renjun ingin bersalaman denganmu," tegur Jimin.
Raffi seperti tersentak, lalu buru-buru menyalami Renjun. Dia terlihat salah tingkah dan malu-malu begitu. Masa Raffi... ewh jangan sampai.
"Kalian pesan sesuatu dulu sana. Aku mau menyiapkan laptop dulu."
Jimin mengangguk lalu mengajak Renjun ke bar.
"Kak, kakak mau pesan apa?"
"Hngg samain aja."
"Okayy."
"Caramel Macchiatto nya dua."
"Baik, totalnya 118 ribu, tapi karena ada diskon khusus pasangan hari ini, dapat potongan 10%! Jadi totalnya Rp99.200,00," ucap pelayan itu sambil tersenyum manis. Menurutnya, pasangan yang ada di depannya ini (baca: Jimin dan Renjun) sangat cute, Jimin terlihat lebih tinggi dari Renjun dan itu membuat mereka terlihat gemas.
Saat Jimin hendak mengeluarkan beberapa lembar uang, ia tersedak.
"P-PASANGAN??!!" teriak Jimin heboh. Renjun yang ngga tahu apa-apa hanya diam.
"Eh? Memangnya ada apa kak?" tanya pelayan itu bingung.
Dalam hati Jimin merutuk tak jelas.
"Ngga kak, bukan apa-apa haha..."
'Ha.. ngga Jisung, ngga Kak Renjun masa dikira pacaran mulu sih?' batin Jimin.
Jimin menyerahkan kartu kreditnya, tapi tiba-tiba Renjun menahan tangannya.
"Kakak ngapain?"
"Aku tak paham apa yang kalian bicarakan, tapi sepertinya kamu mau bayar semua pesanannya?"
"Iya, tentu saja. Disini aku sebagai tour guide juga bukan? Jadi sekalian aja."
Renjun menggeleng, "Biar aku saja."
"Ya sudah, totalnya Rp99.200,00."
"Oke."
Pelayan yang tidak paham apa yang dibicarakan Jimin dan Renjun tersenyum lagi.
Renjun mengambil selembar uang seratus ribu dari saku celana lalu menyerahkannya ke pelayan tersebut.
'Gemas sekali sih... Jadi pengen punya pacar kayak cowoknya deh.. Udah ganteng, baik lagi... hehe..' batin pelayan itu.
•••
"Jadi.. kalian ingin membuat suatu artikel tentang makhluk mitos?"
Jimin mengangguk, sedangkan Karin hanya diam karena tak paham Renjun barusan ngomong apa. Renjun bicara menggunakan bahasa Mandarin, tentu saja Karin tak paham, apalagi Raffi. Ngomong-ngomong, sejak tadi Raffi hanya diam sambil sesekali melirik Renjun malu-malu. Semoga apa yang ada di pikiran kalian saat ini tidak benar.
"Kakak tahu kan soal Dementor yang ada di film Harry Potter? Kami ingin menulis artikel tentang itu."
"Tentu aku tahu. Oiya, kau bisa tanyakan temanmu itu... emm.. siapa tadi namanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Fanfictiongimana rasanya punya kembaran idol dengan dirimu sebagai calon CEO agensinya?