the sibling

154 8 0
                                    

Mari kita kembali ke belasan tahun lalu, saat Jisung dan Jimin masih berumur 8 tahun umur manusia. Pada waktu itu, sepasang kembar ini menjadi korban perundungan. Anak-anak panti lain merasa iri pada mereka berdua karena mendapat perhatian lebih oleh ibu panti. Namun, itu bukan tanpa alasan. Jisung dan Jimin memiliki kecerdasan luar biasa sampai menarik perhatian massa.

Tapi seperti yang sudah diceritakan, Keluarga Lee telah menaruh perhatian sejak lama. Bahkan dari sebelum Jisung dan Jimin masuk ke panti. Kepala keluarga Lee, Lee Hyongjae, telah lebih dulu membuat kesepakatan karena ia tahu, Jisung dan Jimin bukanlah seorang balita biasa.

Proses pengadopsian selesai. Kini si kembar resmi menjadi anggota keluarga Lee. Mereka berada tepat di pintu utama sebuah mansion megah yang akan menjadi tempat tinggal baru mereka.

"Wah, Jimin. Bangunan ini sudah seperti istana."

Jimin mengernyit. "Jisung, kita sudah pernah tinggal di istana sungguhan. Bangunan ini bukan apa-apa jika dibandingkan rumah kita dulu."

"Hm, kamu benar."

Pintu terbuka, menampilkan sepasang wanita dan pria baya, juga seorang anak kecil laki-laki. Penampilan mereka begitu elegan bak keluarga bangsawan yang Jisung-Jimin tahu.

Tak disangka, rupanya Keluarga Lee menyambut kedatangan Jisung dan Jimin secara langsung.

"Selamat datang, Jisung dan Jimin. Mulai hari ini, kediaman Lee akan menjadi tempat kalian bernaung. Saya harap kalian bisa merasa nyaman selama tinggal disini."

Barusan itu Hyongjae yang berbicara. Jimin sedikit canggung saat menatap pria itu. Mengingat sebelumnya Jimin pernah bertemu dengan Lee Hyongjae secara diam-diam membuatnya merasa bersalah dengan orang di sampingnya. Jimin pun melirik Jisung.

"Terimakasih atas kebaikan Anda, Tuan Lee."

"Tak masalah. Kuharap juga, kalian bisa akrab dengan anakku." Hyongjae membuat gestur untuk mempersilakan anak kecil di sampingnya memperkenalkan diri.

"Nama saya Mark Lee. Senang bertemu dengan kalian," anak itu tersenyum manis setelah mengenalkan namanya. Lebih tepatnya, senyuman yang ia buat semanis mungkin.

Melihat senyum itu, entah mengapa Jisung dan Jimin merasa familiar.

"Kami juga senang bertemu denganmu," balas Jisung dan Jimin serempak, tak lupa dengan senyuman.

Itu lah kali pertama si kembar bertemu dengan seorang bocah lelaki bernama Mark Lee.

•••

Sudah hampir 5 tahun Jisung dan Jimin berada di mansion besar Hyongjae. Mereka pun sudah terbiasa dengan aturan-aturan ketat dari sang kepala keluarga. Hal-hal aneh yang rasanya tak mungkin ada di dunia manusia, bahkan ada di kediaman ini.

Jisung dan Jimin tahu bahwa Lee Hyongjae meminta bantuan kepada mahkluk kegelapan demi kesuksesan perusahaannya. Setiap bulan, tepat pada malam Jumat minggu ketiga, hawa rumah besar ini begitu mencekam. Jimin berfirasat bahwa Hyongjae menggunakan semacam ritual.

Semakin lama tinggal disana, rasanya semakin suram dan mencekam. Mahkluk hitam mengerikan melayang dimana-mana. Kematian tak normal dari istri tuan rumah, Ibu Mark Lee. Juga sikap aneh dari anak semata wayangnya. Keadaan rumah ini benar-benar memprihatinkan.

"Aku mau keluar dari sini."

"Tidak bisa, Jisung. Pria tua itu tidak bisa kita kalahkan dengan kekuatan kita sekarang."

"Aku tidak mengatakan kalau kita akan melawannya? Kita kan bisa kabur. Aku tidak suka disini."

"Jisung, itu sama saja. Kita hanya akan menjadi buronan baginya. Begitu dia menemukan kita, kita pasti akan mati."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang