injury

992 97 6
                                    

Jimin tengah sibuk menjawab segala panggilan yang terus-terusan masuk ke ponselnya. Sejak tadi ia tak berhenti menatap laptop ios kesayangannya—dengan ponsel yang tertempel di telinganya.

"Iya nyonya, baik terimakasih," Jimin menutup teleponnya, lalu ia kembali sibuk berkutat dengan laptopnya.

Jisung dan Mark yang melihat adiknya sangat sibuk itu merasa khawatir. Bagimana jika karena saking sibuknya Jimin jadi lupa makan? Kemudian karena lupa makan, Jimin akan terkena serangan maag, lalu dibawa ke rumah sakit dengan ambulance? Dan tiba-tiba saja ambulance tersebut mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan?

OH MY GOD THAT IS A FUCKING HUGE TROUBLE!!

"JIMINN KUMOHON BERHENTILAH BEKERJAA!!!" teriak Jisung dan Mark bersamaan.

"Hah? Kenapa sih?"

"Jimin, kali ini kita serius. Jangan dilanjutkan pekerjaanmu itu, kau harus istirahat," ucap Mark dengan wajah super serius.

"Tapi Kak Mark, pekerjaanku masih sangaaaaatttt banyak!"

Jisung yang khawatir pake banget langsung mengayunkan tangannya, bersiap membakar semua berkas-berkas Jimin.

Err... pemikiran Jisung cukup ekstrem, ya.

"JANGAN DIBAKAR BODOH!" Jimin tahu apa yang dipikirkan Jisung sekarang, makanya ia langsung teriak begitu.

"MAKANYA BERHENTI BEKERJAA!!"

"KALAU AKU ISTIRAHAT, SEMUA BERKAS INI AKAN SEMAKIN MENUMPUK!"

"AKU INI KHAWATIR, JIMIN!"

"YA TAPI NGGA USAH BAKAR BERKASNYA JUGA DONG??!!"

"OH ASTAGA KALIAN BERDUA JANGAN TERIAK-TERIAK!!!"

"KAK MARK JUGA TERIAK!" teriak Jisung dan Jimin barengan.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka, dan munculah Bibi Junshin yang wajahnya terlihat murka.

"KALIAN BERTIGA BERHENTI TERIAK-TERIAK DI DALAM RUMAH! TEMAN KALIAN AKAN TERGANGGU!!"

Dan akhirnya ketiga saudara itu diam menciut.

'Hiks, Bibi Junshin kalau marah seram...'

•••

Saat ini ruang tengah rumah Jimin ramai sekali. Haechan dan Chenle sedang memainkan koleksi video game Jisung, Jaemin dan Jeno bermain ponsel, dan terakhir Renjun yang sedang membaca buku mitologi kesukaannya.

Kalau tiga bersaudara? Terpancar aura gelap nan murung dari mereka.

"Kalian bertiga kenapa murung begitu?"

"Habis dimarahi Bibi Junshin..." jawab ketiga bersaudara itu murung. "Bibi Junshin kalau marah seram sekali...", lanjut Jisung.

"Cari gara-gara mulu sih," cibir Haechan.

Jisung dan Jimin kompak menatap sinis Haechan.

"BOSEN BANGET YAAMPUNNN!" Jaemin tiba-tiba teriak dengan suara beratnya.

"Ih apaan sih ngangetin aja," kata Jimin kesal.

"Suka-suka lah."

"Yaampun minta diceburin ke Palung Mariana."

Sepertinya keributan yang sudah entah keberapa kalinya akan terjadi lagi. Mark lelah melerai mereka terus, jadi dia sudah siap menyumpal telinganya dengan earphone dan pura-pura tak tahu apa yang akan terjadi.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang