"Jisung, belepotan banget sih. Kayak anak kecil aja."
Jimin mengelap noda eskrim yang berada di dekat bibir Jisung menggunakan tisu yang selalu ia bawa kapanpun dan dimanapun. Mark yang melihat itu merasa seperti pengganggu hubungan kembar yang terlihat seperti orang pacaran. Tak heran pegawai Baskin Robbins tadi salah sangka.
"Sumpah, kalian kayak orang lagi pacaran. Engga heran pegawai tadi salah paham."
"Hih, jangan ngomong kayak gitu lagi! Males banget pacaran sama tiang listrik."
"Siapa juga yang mau sama nenek sihir kayak Jimin. Galak banget."
"Heh! Ngatain lagi kupukul ya!"
"Kamu juga sering ngatain."
"Udah! Jangan berantem lagi!"
Eskrim sudah tandas. Jimin mengajak dua kakaknya ke toko buku. Ia teringat janjinya untuk membelikan Karin novel mitologi baru. Setelah itu, mereka akan pergi menuju restoran untuk makan siang.
"Kak, ada rekomendasi novel mitologi yang bagus?" tanya Jimin kepada seorang pegawai.
"Tentu! Ayo, ikut kakak."
Pegawai itu menunjukkan satu novel mitologi yang cukup tebal dengan cover yang terbuat dari kulit dan berwarna gelap. Dilihat dari luarnya, sepertinya novel ini memuat banyak sekali hal tentang hal yang berhubungan dengan mitologi.
"Oke, aku ambil yang ini."
Jimin hendak berjalan ke kasir, namun si pegawai itu malah menahan lengannya.
"Ng? Kenapa?"
"Kau tak perlu membayarnya. Kau berniat memberikan ini kepada temanmu bukan?"
"Darimana kakak tahu?"
"Karena aku juga sama seperti dirimu, Jimin," pegawai itu tersenyum lalu tiba-tiba saja menghilang.
"Loh? Dia.. teleportasi?"
Jimin menolehkan kepalanya kesana-kemari, namun tak kunjung menemukan si pegawai tadi.
"Jimin! Ayo cepetan! Perutku sudah keroncongan nih."
"Em? Oh, oke."
Mereka menuju lantai satu, tempat restoran-restoran berada.
•••
"Mau makan apa?"
"Hmm.. gimana kalau Mujigae? Aku kangen masakan Jepang," usul Jimin.
"Ojju aja! Aku mau Cheese Fried Chiken nya itu!"
"Aku mau udon!"
"Fried chiken!"
Akhirnya keributan tak bisa dihindarkan. Mark lelah.
"Kalian, stop! Biar aku aja yang milih!"
Dan disinilah mereka sekarang. Mengantri menunggu giliran di kios Mc Donalds. Kata Mark, dia kangen makanan barat. Padahal kalau bicara soal McD, dimana-mana juga ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Fanficgimana rasanya punya kembaran idol dengan dirimu sebagai calon CEO agensinya?