uninvited guest

109 12 0
                                    

Usai puas berkeliling, tiga remaja itu kembali ke apartemen Jimin. Mereka lelah, namun perasaan senang setelah lama tidak menikmati momen bersama mengalahkan penat itu.

"Wuah, rasanya seperti melepas beban seberat dosa Hyongjae."

"Memangnya kau Tuhan? Tahu dosa si tua itu."

"Ck, itu namanya majas, Jisung bodoh."

"Hei!"

Mark menanggapi perseteruan kecil itu dengan senyum tertekannya. Kira-kira sejak cerita ini dimulai, sudah berapa kali ya Mark dibuat tertekan begini? Ia sampai tak berniat melerai atau menegur si kembar itu. Belum lagi ia masih kepikiran dimana lokasi Lucas saat ini. Apa yang kira-kira sedang pria jangkung berkulit tan itu lakukan, bagaimana kondisinya saat ini, semua itu kembali hinggap di kepala besar Mark.

Merasa aneh dengan sikap kakaknya, Jisung dan Jimin berhenti adu mulut.

"Kak, kenapa kakak diam saja? Raut wajah kakak juga terlihat cemas."

"Aku... kepikiran bagaimana kondisi Lucas saat ini."

"Aduh kak, tenang saja. Kuyakin saat ini Karina sedang mengerahkan seluruh kemampuannya. Aku percaya padanya."

Sebuah senyum lega terbit di wajah Mark.

•••

Para member yang terlibat dengan rencana Mark tak ada yang bisa menutup matanya malam ini. Mereka gelisah, namun rasanya menakutkan sekali bila keluar sejengkal saja dari dorm.

Setelah dikabarkan bahwa Lucas menghilang, Mark memberi peringatan agar berhati-hati jika ingin keluar di luar jadwal kerja.

Mari kita lihat, bagaimana situasi di dorm NCT Dream.

"Aku penasaran. Saat ini hyung-hyung yang lain sedang apa ya? Kuharap mereka baik-baik saja," Jeno mengungkapkan kekhawatirannya.

"Hah... kalau begini, kita hanya bisa keluar saat tampil di panggung atau ketika harus syuting," keluh Haechan tiba-tiba.

"Aku frustasi. Disaat tegang seperti ini, enaknya jalan-jalan ke taman untuk menghilangkan stress," ujar Chenle ikut mengeluh.

"Aku juga merasa bosan jika harus berada di dorm terus-terusan, tapi aku lebih tidak mau mendapat musibah. Toh, masih ada hal yang bisa dilakukan walau hanya di dalam rumah begini," Jaemin menambahkan.

Seluruh member Dream kecuali Mark, Jisung, dan Renjun yang memang tidak ada disana—menengok kearah Jaemin. Mereka menantijan ide bagus untuk membunuh rasa bosan ini.

"Apa rencanamu?"

"Ayo main," ucap Jaemin dengan senyum mencurigakan.

"Wajahmu meragukan, Jaemin. Jangan coba-coba mengusulkan hal aneh."

"Chenle, jangan curigaan gitu dong. Aku ini kan anak baik-baik," kali ini Jaemin merengut pura-pura ngambek.

Lelah dengan tingkah absurd Jaemin, Haechan pun lagi-lagi menanyakan apa rencana Jaemin dengan perasaan setengah penasaran, setengah tak peduli.

"Ayo main deteksi kebohongan."

Semua member terkejut, ditambah ekspresi muak terhadap permainan konyol itu.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang