consert

1.4K 133 5
                                    

Penonton sudah berada di tempat masing-masing. Keriuhan dari tepuk tangan dan juga teriakan penggemar tak bisa dihindari, apalagi sejak pengumuman Mark yang akan debut kembali bersama NCT Dream.

Member tengah bersiap di backstage. Jimin melihat Mark meringis dan memegangi punggungnya. Apa memarnya belum sepenuhnya hilang?

"Kak, sini dulu deh."

Yang dipanggil Mark, tapi yang menengok semua member. Jimin jadi bingung.

"Loh? Aku manggil Kak Mark doang kenapa pada nengok semua?"

"Manggilnya 'kak' doang, sih. Disini kan semuanya lebih tua dari kamu." kata Jeno.

"Iyain deh. Kak Mark, ikut aku sebentar kesana." Jimin menunjuk salah satu ruangan.

"Hmm? Oke."

Mark bingung, tapi ia tetap mengikuti perintah adiknya itu. Kalau yang lain, langsung mikir aneh-aneh. Ya masalahnya Jimin ngajak Mark ke ruang yang agak sempit, berduaan doang.

"Hei, Jimin. Kamu ngga bakal ngapa-ngapain kan?" Jisung mode abang, on.

Jimin mendelik, "Ya kakak pikir aku mau ngelakuin apaan?"

"Buat jaga-jaga doang."

Jimin dan Mark sudah tiba di ruangan yang sudah ditunjuk Jimin. Ia membuka sedikit pakaian yang dikenakan Mark, dan mengecek keadaan punggung kakaknya itu.

"J-jimin kamu ngapain?"

Ditanya seperti itu lagi, Jimin jadi kesal.

"Kenapa dari kemarin pada mikir aneh-aneh sih? Bikin kesel aja. Kemarin mau ngajak Kak Renjun buat belajar kelompok, dikira mau PDKT. Tadi mau ngajak Kak Mark kesini malah dikira mau ngapa-ngapain. Ini juga aku buka baju kakak dikit doang tuh buat ngobatin punggung kakak! Ngga mungkin aku buka di depan sana tadi, dan ngga mungkin juga aku ngomong-ngomong dulu mau nyembuhin. Bisa-bisa kebongkar rahasia kekuatan aku."

"Hehehe~ maafin kakak ya~"

"Hihihi~ miifin kikik yi~" Jimin malah ngeledek—sambil bikin wajah yang kalau Jisung lihat, bisa langsung ditampol.

Tangan Jimin mengeluarkan cahaya hijau terang, dan mulain mengobati punggung Mark.

"By the way, kok memar kakak bisa muncul lagi? Perasaan kemarin udah aku obatin sampai hilang semua."

"Entah, mungkin waktu itu kamu ngga terlalu merhatiin banget, jadi kurang kelihatan memar yang sekarang."

"Tapi aku udah cek kok.."

"Yaudahlah, paling muncul lagi gara-gara latihan belakangan ini."

"Hmm.. bisa aja. Tapi ngga mungkin bisa separah ini tahu."

Tak ada yang bersuara lagi, sampai Jimin selesai dengan urusannya.

"Sudah selesai! Buruan sana, pasti yang lain udah pada siap."

"Iya adikku yang bawel~"

"Dih, siapa yang bawel?"

Mark terkekeh, lalu buru-buru menyusul member yang lain.

Jimin mengecek ponselnya. Ternyata teman-temannya sudah tiba di venue konser, tepatnya di bagian VIP.

Milla, sahabat Jimin yang notabene nya penggemar Jisung ternyata sudah menabung demi mengikuti konser ini. Dan entah kenapa, Rose juga ikut-ikutan. Tapi kemungkinan besar, ia sudah terjerumus ke dalam dunia K-Pop karena ulah Milla.

Kalau Karin? Karena kerja kelompok tempo hari sepakat dikerjakan hari ini, sesudah konser ia akan mengerjakan tugas kelompoknya bersama Jimin, dan tentu dengan bantuan Renjun juga. Biar mudah berkumpulnya, lebih baik Karin ikut melihat konser juga. Toh, dibayarin Jimin ini.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang