30. Berani Buly, Maju sini!

57 6 1
                                    

Hall-O! Welcome To The World Of Istana VR di sini Queennya Bintang EviRs😈 Karena kalian berada di wilayahku kalian harus ikuti peraturanku, ini Istananya VR tempat sebuah cerita menjadi nyata:)

Vote dan komen atau bisa juga sekalian ikuti akun ini, biar kalian gak ketinggalan update terbaru dari Istana VR🍒
.
.
.
Tandai Typo😋

Spam Emot😈 Biar Bintang Semangat Dan Cepe Up!
(Minimal satu orang lima Emot!)

Tank You All!😘

[Milik Zian]

Seumur-umur baru kali ini seorang Albaretha Zian Alexander malas untuk pergi ke sekolah, yah walaupun ada beberapa kesempatan yang membuat cowok itu kadang malas untuk pergi ke sekolah, tapi yang ini lebih parah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seumur-umur baru kali ini seorang Albaretha Zian Alexander malas untuk pergi ke sekolah, yah walaupun ada beberapa kesempatan yang membuat cowok itu kadang malas untuk pergi ke sekolah, tapi yang ini lebih parah.

Bunanya alias Albaretha Nadira Efendi harus menahan sabar melihat kelakuan sang anak, bukannya siap-siap untuk pergi ke sekolah tapi anak itu malah asik memukul samsak di halaman depan, kedua tangannya sudah berada di pinggang siap untuk mengomel panjang kali lebar.

"Abang! Ya Allah, Buna udah nyuruh dari tadi loh buat berangkat sekolah! Ini malah masih ninju! Mau kamu yang Buna jadiin samsak?! Kesel Buna tuh." Kepala cowok itu menoleh sedikit pada sang Buna yang sudah di posisi singannya, dirinya meregut tidak suka, padahal dirinya tadi sudah bilang untuk tidak ingin sekolah, tapi kenapa Bunanya itu memaksa!

Badan cowok itu sepenuhnya menghadap ke sang Buna, sambil juga ikut berkecak pinggang. "Kan Abang udah bilang! Abang gak mau sekolah hari ini, Buna jangan maksa lagi dong!"

Kemarahan seorang Nadira sekarang telah berada di puncaknya, dengan langkah yang pasti dan dengan kekesalan yang meluap dan sangat terlihat, wanita itu maju dengan mata yang mengkobarkan api

Baru kali ini dirinya dibuat kesal dengan sang anak, keras kapala sang suami benar-benar menurun sempurna dalam gen anaknya, menyesal dirinya kenapa harus punya suami yang keras kepala seperti Albaretha Zean Alexander yang sekarang menurun sempurna pada Zian.

"Kamu ya?! Berani udah jawab ucapan Buna! Sini!" Mendengar teriakan sang Buna yang sarat akan emosi yang tak bisa di bendung, dirinya bergerak mundur, sialan! Sekarang dirinya menyesal telah melawan sang Buna.

Seharusnya dirinya bersikap baik dan lemah lembut, akting saja kalau dirinya sedang sakit tidak ingin ke sekolah dengan begitu dirinya tidak akan mendapat kemarahan sang Buna, tapi ya namanya otaknya Zian yang kalau berpikir tanpa dua kali malah memilih jalur yang berhasil membuat sang Buna kesal setengah mati.

"Akh sakit Buna! Lepasin dong!" Rengekan si sulung Albaretha terdengar di halaman depan rumah mereka, rasa panas dan sakit terasa telingan yang dijewer dengan tidak nikmatnya oleh sang Buna, walaupun tinggi tubuhnya melebihi sang Buna tapi tetap saja dirinya harus mengalah untuk menunduk agar sang Buna sampai untuk menjewer.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang